RIAU- Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau, Edi Basri tegaskan agar Dinas Pemuda dan Olahraga untuk tidak perlu berbalas pantun dimedia massa.
Adapun permasalahan terkait asset-asset yang ada untuk dimaksimalkan, itu sudah menjadi kewajiban bagi Dinas Pemuda dan Olahraga untuk bisa menghasilkan PAD secara maksimal.
“Saya sudah rencanakan hari ini untuk melakukan sidak kelapangan, kita nggak mau berbalas pantun, ini supaya real. Maksud kita adalah supaya semua asset kita jadikan produktif dan bisa menghasilkan retribusi terhadap APBD kita. Jangan kepala dinas Dispora berbalas pantun sperti itu, karena yang melaporkan 55 Milyar butuh perbaikan, itu Kabid dia, bukan dari kita, itu sudah dari analisa mereka terhadap gedung gedung yang sudah ada,” ucapnya.
Edi menilai, dengan nilai asset yang mencapai hampir 2 Trilliun, rasanya tidak wajar jika Dispora hanya mendapatkan 1 Milyar per-tahun.
“Sebanyak 14 unit gedung gedung potensial katanya dikelola, kelola pake apa, jadi ngomongnya pake logika, jangan seperti orang berbalas pantun. Jadi saya harapkan Kadispora coba pake logika cara berpikirnya. Tujuan kita adalah bagaimana asset asset potensial itu bisa menghasilkan retribusi terhadap APBD, sehubungan dengan kondisi APBD kita yang butuh dukungan,” tegasnya, Senin, (21/04).
“Sebagian dari anggota komisi III tadi sudah sidak ke stadion utama dan sore nanti kita akan sidak ke gedung lainnya,” sambungnya.
Saat ditanya, berapa nilai penghasilan yang seharusnya didapatkan dengan asset sebanyak itu, Edi menyebutkan seharusnya bisa mencapai 10% dari nilai asset yang ada.
“Kalau Return and Investment, kalau kita pikir secara ekonomis nya paling tidak bisa memperoleh penghasilan 100 Milyar pertahun dari asset yang ada, baru namanya potensial.
Masa asset senilai itu tidak bisa menghasilkan uang, nahh itu yang kita maksud tatakelola tadi,” sebutnya.
Edi menganggap, jika hanya 1 Milyar yang didapat dari sewa gedung, parkir gedung itu hanya nilai recehan.
“Kalau nggak bisa kelola dengan konsep kita, pake Konsultan, kita modalin. Stadion utama itu adalah saya saksi sejarahnya, itu kita bangun hampir 1 Triliun, kita tidak mau itu jadi rongsok, tandasnya.
Penulis : Renaldi