Home / Bangka Belitung / Berita / Daerah / Ekonomi / Headline / Pertanian

Jumat, 16 Desember 2022 - 08:38 WIB

Budidaya Lada Dilahan Pasca Tambang Timah

BANGKA BELITUNG, SEPUTARINDINESIA– Lada (piper nigrum linn atau pepper) merupakan salah satu komoditas unggulan bagi Indonesia. Lada adalah sumber pendapatan petani dan devisa negara non migas bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Komoditas tradisional yang telah dibudidayakan sejak lama memiliki kandungan senyawa alkolid piperin.

Rasa pedas yang dimiliki bermanfaat untuk kesehatan. Lada  dapat melonggarkan saluran pernapasan dan melancarkan aliran darah di sekitar kepala.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai salah satu provinsi yang memproduksi lada putih terbesar di Indonesia. Produksi lada di Bangka Belitung pada tahun 2020 berkisar 33,8 ribu ton terbesar dibandingkan provinsi penghasil lada lainnya.

Adapun tujuan pedoman budidaya tanaman lada di Lahan Pasca Tambang Timah untuk mengetahui teknik budidaya tanaman lada yang baik dan benar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam optimalisasi lahan pasca tambang timah.
Dalam hal Persiapan Lahan, Persiapan lahan dalam budidaya lada harus memperhatikan tingkat kesburuan tanah. Kegiatan dalam penyiapan lahan adalah mencangkul, membuat lubang tanam serta mematikan alang-alang dan rumput liar di sekitar lahan. Perbaikan sifat fisik tanah bekas tambang dilakukan dengan penambahan bahan organik seperti pupuk kandang atau kompos.

Penambahan bahan organik tidak hanya memperbaiki struktur dan tekstur tanah bekas tambang tetapi juga diikuti oleh meningkatnya kandungan hara dan mikroorganisme dalam tanah. Selain itu bahan organik dapat meningkatkan kemampuan tanah mengikat air untuk keperluan tanaman.

Dalam hal Pemberian Pupuk Dasar, ukuran lubang penanaman lada yang biasa digunakan sebesar 40 x 40 x 40 cm sampai dengan 60 x 60 x 60 cm dengan jarak tanam 2 m x 2 m. Pada lubang tanam dilakukan pengapuran untuk meningkatkan pH tanah dan kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) sesuai dosis perlakuan dan topsoil 2 kg setiap lubang tanam. Pemberian kompos TKKS dengan dosis 12 ton/ha menghasilkan pertumbuhan lada perdu yang lebih baik dibandingkan dosis yang lebih rendah di lahan tailing pasir pasca tambang timah.

Penanaman Bibit Lada. Sebelum bibit lada ditanam, plastik polybag harus dibuka dan dibuang. Bibit lada yang telah berakar dan tumbuh menjadi 5-7 buku ditanam dengan cara diletakkan miring mengarah tajar, 3-4 buku bagian pangkal (tanpa daun) dibenamkan mengarah ke tajar sedang sisanya 2-3 buku (berdaun) disandarkan dan diikat pada tajar. Kemudian tanah disekelilingnya dipadatkan Bibit yang baru ditanam diberi pelindung/naungan agar terlindung dari sinar matahari. Bahan untuk naungan dapat berupa daun alang-alang atau lainnya yang mudah diperoleh. Naungan dibuka/diangkat apabila tanaman lada telah kuat.
Pemupukan, aplikasi Pemberian Berbagai Dosis Pupuk Anorganik, Pembuatan lubang di sekeliling tanaman lada dengan kedalaman 10 cm. Jarak lubang dari batang tumbuh tanaman 15 cm. Sistem yang digunakan yaitu dengan membuat lingkara pada sekitar tanaman lada.

Pemeliharaan tanaman meliputi penyiangan gulma, pengendalian hama dan penyakit, dan penyiraman. Penyiangan gulma dilakukan secara berkala (satu minggu sekali) dengan membersihkan gulma di sekitar area lubang tanam lada tempat penelitian secara manual. Penyiraman dilakukan dengan menyesuaikan kondisi cuaca di lapangan.

Penulis: Irman

Share :

Baca Juga

Bangka Belitung

Open Pit Nam Salu Menjadi Potensi Pemulihan Ekonomi

Bangka Belitung

PKB susul Gerindra dan PAN Rekomendasikan Irham Sebagai Cawagub Bateng

Bangka Belitung

Wakil Ketua DPRD Beliadi Pimpin Rapat Paripurna Penyampaian LKPJ Gubernur Babel TA 2024

Bangka Belitung

Moeldoko Resmikan Amenitas Pantai Pasir Padi

Bangka Belitung

Presiden Ungkap, Babel Miliki Harmonisasi Keagamaan Tertinggi di Indonesia

Bangka Belitung

120 Orang Prajurit, PNS dan Persit Korem 045/Gaya Terima Penyuluhan Hukum

Bangka Belitung

Luar Biasa, Pemprov Babel Berhasil Tingkatkan PAD Sampai Dengan Rp 1 Triliun Lebih

Berita

Pelatihan Pertanian bagi Camat Mendukung Ketersediaan Pangan, Herry Erfian: Menuju Petani Milenial