PANGKALPINNG, SEPUTARINDONESIA-Beberapa waktu lalu DPRD provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) mendapat aduan dari masyarakat tentang pelayanan Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Dr. (HC). Ir. Soekarno yang kurang optimal. Aduan tersebut disampaikan langsung kepada Ketua DPRD provinsi Kep. Babel, H. Herman Suhadi, S. Sos, yang kemudian disampaikan dalam rapat badan musyawarah (Banmus) agar segera ditindaklanjuti.
Menyikapi hal tersebut hari ini, Senin (12/09), Komisi IV DPRD provinsi Kep. Babel memanggil pihak-pihak terkait diantaranya Dinas Kesehatan, RSUP, Rumah Sakit Jiwa, Dewan Pengawas, dan Badan Pengawas rumah sakit Kep. Babel untuk mendengarkan informasi terkait pelayanan kesehatan rumah sakit tersebut yang dirasa kurang optimal.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) ketua komisi IV, H. Marsidi menyampaikan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat haruslah maksimal. Untuk itu kinerja dari rumah sakit harus ditingkatkan, sehingga pelayanan dapat menjadi lebih optimal.
“Kita tidak mau timbul image bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan seadanya saja,” ujarnya.
Dirinya pun mengingatkan semua pihak bahwa pelayanan kesehatan merupakan salah satu bentuk yang dirasakan masyakat secara langsung akan hadirnya pemerintah ditengah-tengah rakyatnya.
Untuk itu DPRD provinsi Kep. Babel berharap agar pelayanan rumah sakit menjadi lebih baik, begitu pula dalam memberikan pelayanan kepada pasien ataupun keluarga pasien haruslah maksimal. Sehingga masyarakat yang berobat pun dapat terhibur dengan pelayanan kesehatan yamg diberikan.
“Karena kami (Komisi IV) berkomitmen untuk membangun masyarakat sehat. Karena sehat merupakan modal utama dalam peletakan pembangunan sumber daya manusia,” tegasnya.
Senada dengan ketua komisi IV, wakil ketua komisi IV DPRD, Hellyana, SH juga menyampaikan bahwa seusai dengan visi misi gubernur adalah pertumbuhan ekonomi dan kesehatan masyarakat menuju sumber daya manusia yang unggul. Faktor kesehatan ini menjadi penting terhadap pertumbuhan ekonomi. Seperti halnya beberapa waktu lalu dimana perekonomian dunia ambruk akibat pandemi Covid-19.
“Kita komit dulu, bahwa kesehatan ini penting. Untuk itu pelayanan kesehatan kita harus maksimal,” tegasnya.
Dijelaskannya bahwa didalam sebuah pelayanan terlebih pelayanan di rumah salit yang paling penting adalah perhatian. Bagaimana kita memberikan pelayanan dan apa yang menjadi kebutuhan pasien.
“Melayani dengan hati. Segala sesuatu akan terpancar ketika kita melayani dengan hati,” tutupnya.
Turut hadir dalam rapat dengar pendapat tersebut anggota komisi IV, Johansen Tumanggor, H. Matzan, H. Aksan Visyawan dan Ariyanto, SH., MH.