PANGKALPINANG, SEPUTARINDONESIA – Usai melakukan Kunjungan Kerja ke kawasan revitalisasi Mangrove Yayasan Ikebana Kenanga, Pantai Rebo Sungailiat, Kabupaten Bangka, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono beserta rombongan langsung bertolak kembali ke Jakarta.
Kepulangan Menteri Sakti Wahyu Trenggono ini diantar langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep. Babel) Ridwan Djamaluddin, Forkopimda Provinsi Kep. Babel serta Direktur Utama PT Timah Achmad Ardianto di Terminal VIP Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Rabu (8/3/23).
Walaupun hanya satu hari, Menteri Kelautan dan Perikanan beserta rombongan, telah menyelesaikan sederet kegiatan yang menjadi agenda kunjungan dengan baik.
Menurut Pj Gubernur Ridwan, pada dasarnya kunjungan ini merupakan kerjasama yang baik. Menteri Kelautan dan Perikanan mau agar berbagai aspek di Bangka Belitung bisa hidup secara berdampingan.
“Timah silakan jalan (saat ini masih persiapan), tapi lautnya harus terjaga semaksimal mungkin, dan pariwisata yang terkait bisa dikembangkan. Peluang besarnya bagi masyarakat, dapat berpartisipasi di kegiatan penambangan di laut dengan lebih baik,” ujar Pj Gubernur.
Dari sisi pemerintah, izin Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL) dikatakan Pj Gubernur, akan membuka peluang bagi PT Timah untuk dapat mengoperasikan timah-timah yang ada di laut, sehingga nanti masyarakat bisa mendapat peluang untuk bekerja lebih baik.
Dijelaskannya, PKKPRL itu adalah semacam izin berkegiatan di laut. Hal ini sangat baik yang artinya, secara teknis sudah dikaji, masukan dari para pakar juga sudah dilaporkan, kemudian nanti PT Timah perlu melakukan tindakan-tindakan persiapan.
“Selain itu, kita juga akan menyiapkan _coldstorage_ untuk membantu nelayan, kita simpan dan salurkan produk-produk nelayan,” tutupnya.(*)