PANGKALPINANG, SEPUTARINDONESIA – Pemerintah Kota Pangkalpinang terus mendorong penguatan nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat melalui program Subuh Keliling bertajuk “Gerakan Bangun Subuh Warga Pangkalpinang” atau “Gerbang Surga PGK”. Kegiatan ini berlangsung khidmat di Masjid At-Taqwa, Jalan Depati Hamzah, Semabung Baru, Kecamatan Girimaya, Kota Pangkalpinang, pada (13/4/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Penjabat Wali Kota Pangkalpinang yang memberikan sambutan di hadapan jemaah dan para pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) se-Kota Pangkalpinang. Kehadirannya sebagai bentuk dukungan Pemkot terhadap sinergi antara umat dan lembaga keagamaan dalam menghidupkan semangat subuh berjemaah.
“Alhamdulillah, ini sudah angka 14 awal. Berarti promotor sudah melakukan. Harusnya semata promotornya, kita berlatih di rumah itu selama sebulan, berlomba-lomba ke masjid setiap subuh terlalu ramai. Mudah-mudahan ini masih bekas,” ucapnya dalam sambutan.
Ia menjelaskan bahwa gerakan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menjadi langkah membangun peradaban spiritual masyarakat. Program ini diharapkan mampu mendorong budaya bangun subuh dan meramaikan masjid secara konsisten di tengah kehidupan modern.
“Targetnya untuk 11 bulan kemudian, bekas di membangunkan masjid, insya Allah. Itu ibarat-ibarat kita, bagaimana masyarakat kita,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada para tokoh yang telah menjadi penggerak di tengah masyarakat. Salah satunya adalah Johan, yang dikenal aktif sebagai Ketua DMI sekaligus kepala sekolah, serta pengurus lainnya dari berbagai kecamatan di Pangkalpinang.
“Kami nyamkan abul, kembali ke Aris. Bapak Aris, Bapak Keserapa, 5 tahun. Alhamdulillah,” ungkapnya.
Menjelang akhir masa jabatan, ia berharap program keagamaan seperti Gerbang Surga PGK dapat terus dilanjutkan dan dijadikan budaya masyarakat. Menurutnya, keberlangsungan kegiatan ini menjadi indikator positif bangkitnya nilai-nilai keislaman di lingkungan warga Pangkalpinang.
“Insya Allah, itu tanda terubah umi Allah bagi kita sebagaimana kita. Walaupun kita, apakah kita bisa, kita berdo’a dan memiliki suatu negeri yang kita tahu yang di jaman dulu juga, insya Allah,” tutupnya. (Maulana).