BANGKABELITUNG-SEPUTARINDONESIA.ID PUNCAK peringatan hari kesetiakawanan sosial nasional (HKSN) Tahun 2021 kali ini disambut antusias luar biasa oleh masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang digelar di halaman kantor Gubernur Provinsi Bangka Belitung, senin (20/12/2021).
Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini mengatakan, untuk membangun meski dilakukan secara bersama sama dan gotong royong.
“Iya, ini harus terus dierat, karena kita tahu, bahwa banyak saudara kita yang masih tertinggal, terutama dipedalaman itu, artinya kita masih belum bisa lepas tangan, gotong royong itu harus terus dijaga seperti semangat di Bangka Belitung,” ujar Mensos.
Risma juga menyampaikan amanah Presiden RI pada acara HKSN 2021 kali ini, kalau dalam membangun harus saling bersama bergandeng tangan, terutama dalam menangani Covid-19.
“Kita harus maju bersama-sama terutama dalam menangani covid-19 ini,” imbuhnya.
Pada kesempatan kali ini juga, Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini juga memberikan anugrah tanda kehormatan satyalancana kebaktian sosial Tahun 2021 bagi mereka yang berjasa dibidang keprimanusiaan.
“Penghargaan tanda kehormatan satyalancana kebaktian sosial ini diberikan kepada mereka yang pangkat jabatan atau profesinya kepada mereka yang telah berjasa dalam lapangan perikemanusiaan pada umumnya atau dalam suatu bidang perikemanusiaan pada khususnya, yaitu bidang Kesejahteraan Sosial, “ungkap mantan Walikota Surabaya tersebut.
Adapun nama-nama yang mendapat penghargaan tersebut yang terlampir pada keputusan presiden Republik Indonesia Nomor 127 TK tahun 2021 yakni :
1. H. Tafdhil,SE.MM.
2. DR.Andus Haji Ahmad Fikri. Bupati Hulu sungai Tengah periode 2013-2018 dan 2018 sampai dengan sekarang.
3. DR.Insinyur Haji Musafirin.MM. Bupati Sumbawa Barat periode 2016 sampai dengan 2021.
4. Almarhum DR.Andus Haji Nadjmi Adhani,MSI. Walikota Banjarbaru periode 2006.
5. DR.Andus Antonius Freddy Robby MSI Kepala Dinas Sosial pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kabupaten Bengkayang.
6. dr.Maria Luisa, dokter umum dan manajer RSUD Wamena Provinsi Papua.
7. Rizal Fahreza, pendiri agroeduwisata Epit Epit Kabupaten Garut provinsi Jawa Barat.
8. Heni mustika Ning Ati, pegiat sosial penanganan ODGJ Puri Kabupaten Pati provinsi Jawa Tengah.
9. Eko Setyo Asih, guru dan pendiri Yayasan Anugerah rumah cinta Karanganyar Kabupaten Karanganyar provinsi Jawa Tengah.
10. Tuadi,Spd, pekerja sosial masyarakat kelurahan Marunda kota administrasi Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta rias atau penggagas dan penanggung jawab gerakan Rp1.000 lembur Tengah Kabupaten Alor provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dalam sambutannya, Risma juga menyinggung akan kemajuan suatu wilayah dan dampak dari global warming yang dinilai luar biasa.
“Saya ingin menyampaikan kepada Bapak Ibu sekalian, seringkali kita berbicara pada kemajuan suatu wilayah dengan menghasilkan suatu karya yang seringkali kita melihatnya dari luar yang seolah-olah itu nampak bagus padahal, sebetulnya itu belum tentu dan belum tentu pula sesuai dengan potensi dan kebutuhan. kita di daerah tersebut Saya mengingatkan kepada kita semuanya. dampak dari global warming ini cukup luar biasa,” tandasnya.
“Global warming ini juga bisa menghancurkan peradaban, bukan hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Karena itu dengan kesetiakawanan sosial kita bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan itu. Sebagai contoh Sudah ada beberapa pulau bahkan negara di dunia yang akan diperkirakan tenggelam, saya percaya dengan kesetiakawanan sosial dengan gotong-royong yang telah diwariskan kepada kita oleh para nenek moyang kita para pendiri bangsa bahwa dengan bergotong-royong kita bisa melakukan bersama-sama,” tambahnya
Penulis : Rn
Editor : Redaksi