BANGKA TENGAH, SEPUTARINDONESIA.Id- Selain menyoroti kursi tamu undangan banyak yang kosong pada acara debat publik pertama Paslon Bupati-Wabup Bangka Tengah (Bateng) digelar KPU Bateng di Soll Marina Hotel, Kamis malam lalu (24/12/2024). Ketua KB-FKPPI Bateng, Andrian Samallo SPd. I, C. In, juga mengkritisi efisiensi live streaming yang disaksikan sedikit pengunjung.
“Jika sebelumnya media lokal menyoroti dan mempublish kursi tamu undangan banyak yang kosong, pada acara debat publik pertama Paslon Bupati-Wabup Bateng, Kamis malam lalu. Kini, kami mengkritisi sejauh mana efek livestreaming melalui EO yang ditunjuk dan dianggarkan dananya oleh KPU Bateng dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 ini,” ujar Andrian, Sabtu siang (26/10/2024).
Statement Ketua FKPPI Bateng tersebut, bukan tak beralasan, karena realitanya penonton livestreaming yang digelar sejak penyelenggaraan debat publik yang tersemat di Youtube, terpantau hingga Sabtu ini, kisaran hanya ratusan penonton, hingga terbanyak tak sampai 5000 penonton.
“Sebelum pukul 10.00 WIB tadi, saya pantau penonton video streaming tertaut di YouTube debat publik pertama Paslon Bupati-Wabup Bateng dari media yang dianggarkan dananya oleh pihak KPU Bateng, ada yang hanya 400an penonton, hingga tertinggi 4800an penonton, bahkan video streaming KPU Bateng hanya ditonton oleh 2500an saja, miris, dengan anggaran yang besar diadakan di hotel berbintang pula, tapi hasilnya jauh dari harapan,” tegasnya.
Ungkapan miris itu pun bukan tak beralasan, karena KPU Kabupaten Bateng, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, telah menetapkan sebanyak 144.548 warga yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Serentak 27 November 2024 nanti.
“Kolerasinya, jika pengunjung video livestreaming sampai dengan hari ini anggaplah 10ribuan penonton, artinya kegiatan dari duit rakyat itu, tak sampai jangkauan 10 persen dari DPT Bateng dong,” ungkapnya.
“Jika KPU Bateng terkesan kurang totalitas dalam sosialisasi tingkatkan partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 ini, tentu kita pun sangsikan jika partisipasi pemilih bisa mencapai 70 persen,” imbuhnya.
Menurut Andrian, ekonomi masyarakat saat ini sedang lesu, alangkah baiknya KPU Bateng lebih memaksimalkan sosialisasi-sosialisasi dengan menggandeng lebih banyak media-media online lokal yang terjangkau, bukan karena faktor brand saja. Hingga lebih memperbanyak kegiatan-kegiatan yang menyentuh masyarakat langsung, berimbas pula bagi UKM, misalkan debat publik digelar terbuka dan disaksikan langsung khalayak ramai.
“Logikanya di tengah perekonomian masyarakat seperti sekarang, siapa juga yang mau nonton video livestreaming berdurasi hingga 1 jam lebih, tentunya masyarakat berfikir-fikir berapa banyak kuota internet yang tersedot. Ya kecuali KPU Bateng, bagi-bagi kuota gratis buat masyarakat ya,” selorohnya.
Andrian juga mengingatkan, dana hibah digelontorkan Pemda Bateng ke KPU Bateng untuk Pilkada 2024 ini Rp.22,5miliar, itu bukan nilai yang kecil. Sehingga, patut disayangkan, jikalau sebagian dana itu banyak terserap di kegiatan bimtek-bimtek di hotel-hotel berbintang, atau kegiatan terkesan seremonial belaka agar anggaran gede tak silpa.
“Tentunya, kita berkewajiban saling ingat mengingatkan, bahwa jabatan Komisioner KPU Bateng itu adalah amanat sementara yang bakal dituntut pertanggungjawabannya baik di dunia maupun akhirat kelak,” tandasnya. (*)