PANGKALPINANG, SEPUTARINDONESIA.Id- Gedung Perpustakaan Umum Kota Pangkalpinang ramai didatangi oleh para penggiat literasi. Sebanyak 22 orang yang merupakan perwakilan komunitas penggerak literasi mengikuti diskusi dalam kegiatan Berbagi Praktik Baik Komunitas Literasi Bangka Belitung Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kampung Dongeng Bangka Belitung (KADO BABEL) pada hari Sabtu tanggal 05 Oktober 2024.
Kegiatan yang berlangsung satu hari ini menghadirkan dua orang narasumber yaitu Windy Garini,S.Pd. dari Komunitas Read Aloud Pangkalpinang dan Dian Oktorini,S.Sos. dari Taman Bacaan Masyarakat Wado. Kepala Kantor Bahasa Bangka Belitung, Muhammad Irsan,S.S.,M.Hum hadir sebagai pembicara utama kegiatan ini.
Fokus diskusi kali ini terkait dengan pengelolaan komunitas penggerak literasi. Windy Garini mengungkapkan bahwa seorang penggiat literasi harus bersikap terbuka dalam memperluas jejaring komunikasi.
Hal itu dilakukannya dalam upaya mengenalkan komunitasnya kepada lembaga-lembaga pemangku kebijakan serta individu-individu yang memiliki konsentrasi dalam bidang literasi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Dian Oktorini. Komunitas yang dikelolanya mengedepankan sisi kemanusiaan dengan cara melibatkan masyarakat yang jarang tersentuh oleh aktivitas literasi. Dalam penyajian materinya, Dian sempat membuat beberapa orang peserta merasa terenyuh melihat kondisi nyata yang ada di tengah masyarakat Bangka Belitung.
Sementara itu, Muhammad Irsan menyampaikan tentang sinergi yang dapat dilakukan dengan masyakarat dengan lembaga yang dipimpinnya. Dalam kesempatan ini, Irsan juga menyerahkan 20 buku karya pemenang Sayembara Penulisan Cerita Anak Dwibahasa kepulauan Bangka Belitung Tahun 2023 kepada Kampung Dongeng Bangka Belitung.
Desri Susilawani yang akrab disapa dengan panggilan Bundes selaku Ketua Kampung Dongeng Bangka Belitung berharap. diskusi interaktif ini dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menjadi relawan dalam komunitas penggerak literasi. Sebagai salah satu lembaga penerima dana Bantuan Pemerintah untuk Komunitas Literasi Tahun 2024 dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Bundes mengajak seluruh peserta untuk ikut menyampaikan proposal dana bantuan tahun berikutnya.
“Berakhirnya diskusi ini bukan berarti tugas kita selesai. Melainkan menjadi awal untuk terbukanya pintu sinergi dalam mengembangkan komunitas penggerak literasi yang ada di Bangka Belitung,” pungkas Bundes.