TOBOALI, SEPUTARINDONESIA – Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) H. Marsidi Satar dan Edy Junaidi Foe menggelar reses masa sidang I tahun sidang IV di SMKN 1 Toboali, Senin (24/10).
Dalam kesempatan tersebut Kepala Sekolah SMKN 1 Toboali, Aryanto menyampaikan beberapa harapan para guru dan siswa terhadap kemajuan sekolah tersebut. Diantaranya pagar sekolah sepanjang 500 meter yang sebelumnya sudah pernah diusulkan, kendaraan roda empat yang sudah tidak terpakai guna praktek siswa, perluasan mushola dan meubeler.
” Saya sebagai penanggung jawab, sekali lagi mohon untuk dibangunnya pagar, karena kondisi sekolah ini hanya bagian depan saja yang perumahan penduduk, sementara kiri, kanan dan belakang masih hutan,” pintanya.
Menanggapi hal tersebut Marsidi mengatakan akan memperjuangkan harapan dan keinginan dari pihak sekolah ataupun siswa dan lebih daripada itu masyarakat Bangka Selatan secara keseluruhan.
“Kami anggota DPRD Provinsi Kep. Babel Dapil Bangka Selatan ada enam saat ini yang reses, dua di pulau Besar, dua di Payung dan 2 di Habang (Toboali) guna menyerap aspirasi masyarakat,” katanya.
Terkait permintaan kepala sekolah terhadap adanya pembangunan pagar dan yang lainnya, dirinya memohon maaf dan bersabar, karena adanya kesalahan teknis pada saat pengimputan anggaran, sehingga proses pembangunan di SMKN 1 Toboali akan sedikit terlambat dari waktu yang direncanakan.
“Saya ada janji dan saya harus bertanggung jawab dengan janji saya. Saya juga sudah memanggil bagian perencanaannya agar kedepan tidak ada lagi kesalahan serupa,” tukasnya.
Dijelaskannya anggaran pendidikan untuk provinsi Kep. Babel sebesar 33,4% dari total APBD Provinsi. Ini bukti pemerintah berupaya memberikan pelayanan pendidikan yang maksimal dan sebagai salah satu upaya untuk memenuhi amanat konstitusi bahwa alokasi anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran belanja pemerintah. Hanya saja dengan anggaran tersebut tidak serta merta dapat memenuhi segala kebutuhan dunia pendidikan di provinsi Kep. Babel sehingga harus dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan prioritas.
“Perjuangan harus terus, untuk itu Bapak/Ibu jangan kuatir karena sejatinya pembangunan itu akan terus berjalan, hanya saja kita kan maunya cepat kalo bisa cepat kenapa harus lambat,” kata politisi partai Golkar ini.
Dikesempatan yang sama Edy Junaidi Foe mendorong pihak sekolah untuk berinovasi mencari dukungan pembangunan di luar pemerintah daerah seperti halnya BUMN melalui dana CSR. Sehingga proses pembangunan dapat lebih cepat dilakukan.
“Saya dorong sekolah untuk menggedor BUMN yang ada di Bangka Selatan dalam membantu pembangunan dan kemajuan SMKN 1 Toboali,” imbuhnya.
Kegiatan ini diikuti sekitar ratusan siswa dan tenaga pendidik SMKN 1 Toboali dan dihadiri juga Ketua Komite, Kabid Pembinaan SMA, Kepala Sekolah SMKN 1 Toboali.