KOBA, SEPUTARINDONESIA – Diketahui, harga TBS Kelapa Sawit di wilayah Bangka Belitung masuk pada zona kuning dengan kisaran harga Rp1.600 hingga Rp2.200 per kilogram.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah, Sajidin melalui Kabag Perkebunan, Demsi Apriadi mengatakan harga TBS Kelapa Sawit dapat dikatakan dalam zona merah apabila harga TBS tersebut dibawah dari Rp1.600 per kilogram, sedangkan dalam zona merah apabila harga TBS diatas Rp2.200 per kilogram.
“Untuk penentuan harga sebenarnya sudah dilakukan oleh Tim Pelaksana Penetapan Harga Pembelian Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Provinsi Kep. Bangka Belitung, yang dimana setiap bulannya mereka merilis harga TBS tersebut,” ungkapnya. Jumat (21/10/2022).
“Namun, fakta di lapangan dari beberapa Pabrik Kelapa Sawit (PKS) ada yang bisa mengikuti dan tidak,” sambungnya.
Demsi menuturkan, bahwa dalam Surat Edaran Menteri Pertanian, penetapan harga TBS ini minimal Rp1.600 per kilogram dan di Bateng harga masih di klasifikasi kuning.
“Untuk Bangka Tengah sendiri terdapat lima Pabrik Kelapa Sawit atau PKS, yang mana berdasarkan data dari Dinas Pertanian Bateng per tanggal 19 Oktober 2022, update harga pembelian TBS dari 5 PKS di Bateng, yakni PT Bangka Agro Mandiri Rp2.000, PT Putera Bangka Tani Rp1.980, PT Mutiara Hijau Lestari Rp1.980, CV Mutiara Alam Lestari Rp Rp1.980 dan PT Swarna Nuta Sentosa Rp1.880 per kilogram,” jelasnya.
Ia juga menyebutkan, pihaknya berharap harga TBS ini akan semakin meningkat nantinya. Pasalnya dari PT. Bangka Agro Mandiri saat ini naik dari Rp2.000 per kilogram menjadi Rp2.140 per kilogram.
“Perlu kita pahami, Bateng ini kecil tapi masih bisa menjamin produksi Kelapa Sawit, yang mana zona perkebunan Bateng seluas 53 ribu hektar, dengan rincian 33 ribu hektar perkebunan rakyat dan 20 ribu hektar perkebunan swasta yang didominasi Kelapa Sawit,” ujarnya.
Demsi menambahkan, saat ini Bangka Tengah masih belum punya produk turunan yang bisa diolah langsung oleh Pabrik.
“Yang mana satu pabrik dapat memproduksi 45 Ton Kelapa Sawit, dan dalam sehari harus memiliki bahan baku TBS seluas 7.200 hektar, jadi jika tidak ada kendala regulasi dan lainnya, industri Kelapa Sawit ini sangat menjanjikan,” tutupnya.
(Robi)