PANGKALAN BARU, SEPUTARINDONESIA – Diketahui, Indikator Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Bangka Tengah masuk dalam kategori nilai tidak sehat. Hal tersebut berdasarkan data Aplikasi Keluarga Sehat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dari data tersebut, Dinas Kesehatan Bangka Tengah agendakan pertemuan koordinasi dan analisa hasil Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) terintegrasi lintas program di tingkat Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2022 di Hotel Santika, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah. Rabu, (12/10/2022).
M. Annas Ma’ruf selaku Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah menuturkan bahwa pengembangan serta pembangunan kesehatan adalah salah satu integral yang penting dalam pembangunan nasional.
“Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) adalah suatu pendekatan pelayanan kesehatan yang menggali faktor resiko terjadinya penyakit dalam suatu keluarga dan menilai suatu kesehatan keluarga, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk Indikator Keluarga Sehat (IKS),” ujarnya kepada Seputarindonesia.id.
Ia mengungkapkan, dari 46.709 keluarga yang didata oleh puskesmas se-Kabupaten Bangka Tengah, dengan rincian pada tahun 2021 hanya terdapat 6.307 keluarga yang masuk kategori keluarga sehat dan pada tahun 2022 berdasarkan TRW III puskesmas sudah melaksanakan intervensi, namun IKS tetap diangka 0,14.
“Pertemuaan koordinasi dan analisa hasil PIS-PK terintegrasi lintas program di tingkat Kabupaten bertujuan untuk membahas tentang permasalahan-permasalahan indikator PIS-PK yang ada di puskesmas serta strategi yang ada di puskesmas khususnya pada kegiatan UKM untuk selalu melakukan integrasi lintas sektor dan lintas program, sehingga IKS meningkat,” tuturnya.
Ia juga menyebutkan, puskesmas memiliki peran penting untuk menunjang pelayanan kesehatan masyarakat dengan menjalankan fungsi yang ada.
“Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan memiliki arti yang penting dalam mendukung dan membangun kesehatan hendaknya betul-betul melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan berkualitas” kata Annas
“Kami berharap setelah peserta mengikuti kegiatan ini, mereka bisa mengaplikasikan intervensi dan strategi yang telah disampaikan narasumber,” tutupnya.
Penulis: Robi
Editor: Redaksi