Home / Bangka Belitung / Berita / Daerah / Kesehatan

Kamis, 6 Oktober 2022 - 14:22 WIB

195 Kasus DBD di Bangka Tengah Meningkat Per 20 September 2022

KOBA, SEPUTARINDONESIA – Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bangka Tengah sebanyak 195 kasus DBD yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti meningkat per 20 September 2022, enam dari lainnya meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, M. Anas Ma’ruf mengungkapkan, bahwa meningkatnya kasus DBD disebabkan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya.

“Meningkatnya kasus DBD di Bangka Tengah ada hubungannya dengan kondisi penduduk yang semakin padat, mobilitas masyarakat, pengetahuan, sikap dan perilaku, serta kondisi iklim yang berubah. Tak hanya itu, kurangnya pengelolaan lingkungan yang baik juga menjadi faktor penyebab perkembangbiakan nyamuk meningkat,” ungkapnya. Kamis, (6/10/2022).

Anas mengatakan, bahwa Kementerian Kesehatan meluncurkan Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dalam rangka optimalisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagai bentuk peningkatan peranan masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD di Indonesia.

“Gerakan Satu Rumah Satu Juru Jumantik merupakan optimalisasi pembudayaan PSN 3M Plus di masyarakat, sehingga dapat terwujudnya individu dan masyarakat yang mandiri dalam mencegah dan melindungi diri dari penularan DBD,” ujarnya.

Anas juga berharap, dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD di Bangka Tengah dapat diselesaikan bersama dengan program PSN 3M Plus dan juga peningkatan kerja sama di berbagai sektor sebagai upaya minimalisir penularan DBD di Bangka Tengah.

“Kami berharap permasalahan dalam pencegahan DBD di Bangka Tengah bisa di atasi bersama melalui PSN 3M Plus. Tak hanya itu, kami juga akan melakukan koordinasi dalam bentuk kerja sama di setiap sektor. Agar dapat meminimalisir peluang terjadinya penularan dan KLB (Kejadian Luar Biasa) di masyarakat khususnya di Bangka Tengah sendiri,” harapnya.

Sementara itu, dilansir dari laman resmi Kemenkes RI, PSN 3M Plus diartikan yakni, 1) Menguras bak air; 2) Menutup tempat-tempat yang penampung air; dan 3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang punya potensi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

Plus dari 3M sendiri merupakan suatu bentuk kegiatan pencegahan tambahan yakni,
1. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan,
2. Menaburkan obat nyamuk,
3. Menggunakan kelambu saat tidur,
4. Memelihara ikan yang pemangsa jentik nyamuk,
5. Menanam tanaman pengusir nyamuk,
6. Mengatur cahaya ventilasi dalam rumah, dan
7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Penulis : Robi

Editor : Redaksi

Share :

Baca Juga

Berita

Danlanal Babel lakukan kunjungan kerja dan safari Ramadhon di Posmat AL Sungailiat

Bangka Belitung

Pemprov. Babel Terima Bantuan 50 Tabung Oksigen

Bangka Belitung

Pj Bupati Haris Hadiri Panen Perdana Padi di Desa Banyuasin

Bangka Belitung

Pj Gubernur Ridwan Ajak Gubernur Lemhanas RI Tinjau Smelter Pengolahan Bijih Timah

Bangka Belitung

Pemprov Babel Gelar Pekan Olahraga Pelajar Daerah Babel 2024

Bangka Belitung

Kapolda Babel Pimpin Sertijab Kapolres Bangka Serta Pejabat Utama, Ini Daftarnya

Bangka Belitung

Warga Romodhon Antusias Sambut Kampanye Algafry

Bangka Belitung

Basis Asik Saka Wirakartika Kodim 0413/BKA, Hafis: Awal Yang Baik Bagi Kesatuan