Home / Bangka Belitung / Berita / Daerah / Headline

Selasa, 27 Agustus 2024 - 12:53 WIB

Team Proyek Kemanusiaan Fakultas Hukum dan WALHI Babel Kunjungi Sekolah Ekologi SMA N 1 Lubuk Besar

BANGKA TENGAH, SEPUTARINDONESIAT.Id- Team proyek kemanusiaan fakultas hukum Universitas Bangka Belitung (UBB) bersama dengan mitra MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) WALHI Kepulauan Bangka Belitung menggelar sekolah ekologi di SMA Negeri 1 Lubuk Besar kabupaten Bangka Tengah pada Senin, (26/8).

Kegiatan tersebut mengusung tema “visi Hijau pulau Bangka integritasi, edukasi, pemberdayaan dan praktik keberlanjutan”. Sekolah ekologi ini dihadiri oleh kurang lebih 50 orang yang terdiri dari siswa, akademisi fakultas hukum UBB, dan WALHI.

Dalam acara ini menampilkan serangkaian kegiatan yang dimana melakukan presentasi disertai tanya jawab oleh siswa dengan WALHI dan akademisi fakultas hukum universitas Bangka Belitung.

Tim proyek kemanusiaan Universitas Bangka Belitung bersama siswa SMA Negeri 1 Lubuk Besar perdana mengikrarkan Pelajar Peduli Lingkungan yang harapannya Pelajar Peduli Lingkungan ini akan memberikan informasi mendalam kepada masyarakat secara mendalam.

Divisi Pendidikan WALHI Kepulauan Bangka Belitung, Rahul Ihksan mengatakan adapun yang menjadi pembahasan pada kegiatan ini yakni Green Student Movement

“Green Student Movement sendiri adalah edukasi yang diberikan oleh WALHI dalam pengetahuan publik mengenai isu lingkungan hidup dan kemanusiaan kepada orang muda terkhusus siswa,” ucapnya.

Ia mrngungkapkan, ancaman krisis iklim adalah ancaman paling nyata dan berdampak terhadap semua orang, hingga perlu untuk melibatkan kaum pelajar sebagai orang muda dalam pemulihan lingkungan hidup khususnya di Kepulauan Bangka Belitung.

Disertai dengan pembiasaan 5R yang dibawakan oleh Sintong Arion Hutapea , S.H.,M.H. selaku akademisi fakultas hukum Universitas Bangka Belitung dan sekaligus Dosen fasilitator tim Proyek Kemanusiaan Universitas Bangka Belitung.

“Pembiasaan 5R adalah suatu bentuk transisi dari 3R (Reduce, Reuse, Recycle) menjadi 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace, Replant) penambahan mengenai replace (mengganti) dari pembiasaan penggunaan plastik sekali pakai menjadi totebag (tas jinjing) dan Replant (penanaman kembali) atas kerusakan lingkungan yang terjadi di kehidupan sosial,” katanya.

Kegiatan ini pula didukung disertai didanai oleh LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) universitas Bangka Belitung. Sekolah ekologi adalah suatu harapan akan pembiasaan pendidikan agar bentuk kesadaran masyarakat akan lingkungan Pulau Bangka tercapai. (*/Alam).

Share :

Baca Juga

Bangka Belitung

Kepala Cabang Bank Sumsel Babel Mangkir dari Panggilan Pihak Kejaksaan Tinggi, Ada Apa?

Bangka Belitung

Safrizal Lantik 17 Kepala Sekolah dan 6 Pengawas Sekolah

Bangka Belitung

Walikota Molen Resmikan Pelayanan CT Scan RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang

Bangka Belitung

Empat Kali Berturut-turut, Pemkab Bangka Raih Penghargaan Kinerja Pengelolaan Stunting Terbaik Se-Babel Tahun 2022

Bangka Belitung

Komandan Pos TNI AL Muntok Hadiri Pelantikan Bupati Dan Wakil Bupati Secara Virtual

Bangka Belitung

Bahas Pemilu dan Pilkada, Ketua KPU RI Kunjungi Bangka Belitung

Bangka Belitung

Walikota Pangkalpinang Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023

Berita

Pemkot Pangkalpinang dan Enam Instansi Vertikal Tandatangani Naskah Hibah Guna Tertibkan Aset Barang Milik Daerah