PANGKALPINANG, SEPUTARINDONESIA- -Seluruh Pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bangka Belitung (Babel) hadiri Rapat Kerja Wilayah (Rapimwil) III yang berlangsung pada Rabu (21/12) di Hotel Santika Bangka.
Setelah Rapimwil III tersebut juga akan berlangsung Training of Trainer (TOT) tentang pendidikan politik perempuan PPP Babel, Rapimwil III DPW PPP Babel yang dihadiri langsung oleh Plt Ketua Umum Muhammad Mardiono, beserta rombongan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP.
Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono seusai membuka Rapimwil mengatakan jika posisi PPP hari ini sangat diuntungkan, karena mendapat nomer urut 17.
“Alhamdulillah PPPP diberi nomor Urut 17, itu filosofinya masuk ya, Nah kemudian terakhir posisi nomor 17 itu ada di nomor terakhir sehingga Kalau mungkin membuka kertas suara itu kan gampang ada di posisi nomor 17 itu, itu ada di posisi terakhir tidak posisi tengah itu juga memudahkan kepada konsumen kita untuk mencari apa pilihannya gitu,” ungkap Plt ketua umum.
Ia pun mengungkapkan, jika angka tersebut penuh dengan filosofi yang bermakna, karena banyak angka yang tersirat di angka 17 tersebut.
“Angka 17 itu 17 Agustus Kemerdekaan kemudian salat juga jumlahnya kanan kiri itu 17, jadi angka 17 itu adalah simbol-simbol perjuangan dunia simbol-simbol perjuangan manusia,” ungkapnya.
Saat disinggung mengenai keterwakilan PPP di DPR RI, Mardiono menegaskan akan mengirim kader asli dari daerah untuk berkontestasi.
“Tentu nanti ada kader yang dikirim dari pusat tapi juga ada yang dari daerah kita sih memprioritaskan kader-kader yang unggulan kader-kader tokoh-tokoh yang dari daerah sehingga nanti pada saatnya mereka itu diberi mandat oleh rakyat itu mereka sudah tahu persis bagaimana Apa yang diperjuangkan yang dibutuhkan oleh daerah itu dalam rangka untuk membangun, misalnya kebijakan undang-undang itu berasal dari daerah bukan dari PPP, memprioritaskan kearifan lokal di daerah ketika juga memperiotaskan para tokoh-tokoh yang lahir dari daerah akan memperjuangkan daerahnya yang pertama adalah taat asas bahwa Pemilu itu ada undang-undang karena itu kita harus mengikuti taat asas terhadap undang-undang itu,” jelasnya.
Di hadapan para struktur utama kepengurusan seluruh dewan pimpinan cabang, Mardiono juga meminta agar perubahan di DPP jangan terus dikembangkan menjadi polemik. Sebab dirinya masih tetap menganggap ketum sebelumnya, Suharso Monoarfa sebagai sosok senior hingga guru yang akan terus membimbingnya.
“Saya sampaikan kepada jajaran kader se-Babel, jika ada yang masih memiliki pemikiran pergantian ini suatu peristiwa yang mengganjal, mari kita hilangkan. Prinsipnya, siapa pun pemimpin, siapa pun ketum kita, kita adalah kader PPP. Kita punya kewajiban menjaga harkat, marwah dan martabat PPP, ini wadah perjuangan umat, dalam rangka menjalankan amar ma’ruf nahi mungkar bernegara,” tuturnya.(Renaldi).