PANGKALPINANG, SEPUTARINDONESIA — Semangat gotong royong dan kreativitas kader PKK Kelurahan Opas Indah jadi sorotan dalam Lomba Administrasi PKK tingkat Kota Pangkalpinang. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK, dan turut dihadiri Ketua TP PKK Kota Pangkalpinang, Nining Tresnaningsih Unu Ibnudin.
“Saya sangat terkesan dengan kekompakan dan inovasi yang ditunjukkan. Kader-kader di sini benar-benar jadi motor penggerak pembangunan keluarga,” ujar Nining dengan penuh apresiasi.
Kedatangan Nining disambut hangat oleh para kader yang menampilkan berbagai program andalan mereka. Mulai dari pencegahan stunting, pengelolaan sampah, hingga penguatan Kampung KB, semua digerakkan dengan semangat kolaborasi lintas sektor.
“Upaya kami ini lahir dari kebutuhan nyata masyarakat. Kami ingin anak-anak tumbuh sehat, lingkungan bersih, dan keluarga makin berdaya,” tutur Ketua PKK Opas Indah, Sulis Juni.
Penanganan stunting memang jadi prioritas utama. Mereka aktif menjalankan Posyandu ILP (Integrasi Layanan Primer) bersama Puskesmas Taman Sari, meluncurkan program “Merdeka Stunting” serta gerakan “Si Centing” (Siap Cegah Stunting). Kelompok Wanita Tani (KWT) Nipah juga dibentuk untuk mendukung pemenuhan gizi keluarga lewat ketahanan pangan lokal.
“Stunting bukan cuma soal fisik anak yang pendek, tapi tentang masa depan generasi. Itu sebabnya kami serius bergerak,” tegas Sulis.
Tinggal di wilayah bantaran sungai, warga Opas Indah sering menghadapi tantangan banjir rob, terutama di RT 01 sampai RT 04. Untuk itu, PKK menggandeng BPBD dan komunitas warga menanam mangrove dan rutin menggelar gotong royong sebagai upaya pencegahan.
“Kami sadar, mencegah lebih baik daripada menunggu dampak. Jadi kami mulai dari yang kecil: tanam mangrove, bersihkan saluran air, dan jaga lingkungan,” ucap Sulis.
Di sisi lain, masalah sampah juga tak luput dari perhatian. PKK membentuk Bank Sampah Opin Pelangi bekerja sama dengan DLH. Lewat program “Bekais Cuan” (Bantu Ekonomi Keluarga Atasi Isu Sampah dan Cinta Lingkungan), sampah rumah tangga disulap jadi sumber cuan.
“Daripada dibuang percuma, lebih baik sampah itu kita kelola dan bisa jadi tambahan penghasilan,” kata Sulis.
Aksi bersih-bersih dan edukasi lingkungan juga melibatkan anak-anak sekolah dari SDN 4, SDN 18, dan SDN 37. Sementara itu, kepercayaan sebagai pilot project Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (KSTTB) menambah semangat para kader.
“Kalau dari kecil anak-anak diajarkan cinta lingkungan, mereka akan tumbuh jadi generasi yang peduli,” ungkap Sulis lagi.
Di sektor pemberdayaan keluarga, kerja sama erat antara PKK, Pokja Kampung KB, kelurahan, hingga BKKBN, membuahkan hasil manis. Kampung KB Opas Indah sukses menyabet Juara I tingkat provinsi dan Juara III kinerja terbaik tingkat kelurahan.
“Prestasi ini buah dari kerja bareng, bukan kerja satu dua orang saja. Semuanya terlibat,” ujar Sulis dengan bangga.
Tak berhenti di situ, pelayanan publik juga ikut disentuh lewat inovasi digital “Mikir Akhirat” (Melayani Kirim Akta Kelahiran dan Kematian). Inovasi ini memudahkan warga mengurus dokumen tanpa harus ke kantor, cukup dilayani langsung oleh tim kelurahan dan kader PKK.
“Di saat warga sedang berduka atau berbahagia, kami hadir membantu dengan cara yang lebih manusiawi. Itu yang kami jaga dalam pelayanan,” pungkas Sulis.
Penulis : Maulana