BALUNIJUK, SEPUTARINDONESIA.Id- Anggota dewan pertimbangan Universitas Bangka Belitung, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra hadiri Dies Natalis ke-17 Universitas Bangka Belitung untuk memberikan orasi ilmiahnya.
Moment dies natalis ke-17 kali ini yakni mengusung tema “Terus Bertumbuh Membangun Peradaban” yang diselenggarakan di gedung rektorat UBB pada Rabu, (12/04).
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc. yang juga merupakan seorang advokat, akademisi di bidang hukum tata negara, politikus, serta salah seorang tokoh pemikir dan intelektual Indonesia yang juga pernah bekerja di Sekretariat Negara sebagai penulis pidato Presiden Soeharto dan B.J Habibie itu dalam orasi ilmiah nya menyampaikan materi terkait penguatan kembali majelis permusyawaratan rakyat pasca amandemen undang-undang 1945.
“Dalam berbagai kesempatan, saya melontarkan gagasan perlunya kita melakukan amandemen terhadap Undang-undang dasar 1945, dengan alasan bahwa reformasi tidak cukup dilakukan tanpa melakukan perubahan terhadap sistem bernegara,” katanya.
Ia mengatakan, jika hanya rezim yang berganti, tapi sistem tidak, maka setiap rezim cepat atau lambat akan mengulangi kesalahan.
“Manusia dan sistem adalah dua hal yang punya hubungan erat, yang tidak terpisahkan satu dengan lainnya,” jelasnya.
Menurutnya, dalam konsep bernegara, ia setuju atau sependapat dengan apa yang disampaikan Supomo yang mengatakan jika seharusnya konsep bernegara itu merupakan pikiran dasar bernegara yang hidup dalam masyarakat itu sendiri.
“Intinya dipengaruhi oleh islam dan adat, namun harus dirumuskan ulang untuk menyesuaikan dengan tantangan zaman,”
Diakhir orasi, Yusril berharap agar apa yang menjadi pokok-pokok pikiran bernegara tersebut bisa menjadi bahan telaah dan renungan bagi para pemikir dan seluruh akademisi dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
“Sebagai insan akademis yang memiliki tanggungjawab moril, kita meski ikut serta dalam memikirkan dan memecahkan persoalan-persoalan bangsa dan negara kita,” harap Prof hukum tata negara tersebut.
Sementara itu, Rektor Universitas Bangka Belitung yang juga merupakan guru besar itu dalam sambutan nya mengungkapkan, jika pada momen dies natalis ke-17 ini, UBB diharapkan akan terus tumbuh menjadi figur yang lebih dewasa.
“Target menuju 18 Tahun UBB : Peningkatan sarpras, peningkatan sdm, peningkatan studen/body, penguatan digitalisasi, penguatan prodi kedokteran, dan transformasi BLU,” ungkapnya.
Penulis: Renaldi