Pangkalpinang, Seputarindonesia- Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (FKPDAS) Bangka Belitung bersama dengan Kepala UPTD KPHP Se-Bangka Belitung dan para stakeholder jalin sinergitas dengan Ngupi dan Bekisah.
Kegiatan “Ngupi dan Bekisah” tersebut yakni mengangkat tema “Pengelolaan DAS Sebagai Strategi Pemulihan Lingkungan” yang diselenggarakan di ruang rapat Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (24/01/2024).
Selain membahas lingkungan yang kritis akibat tambang Ilegal, FKPDASH Babel juga menyoroti program Penanaman 1 Juta Pohon yang di gagas oleh Pj Gubernur Babel.
Dikatakan Ketua komisi B Forum DAS Babel, Roby Hambali bahwa agenda ngopi dan bekisah yang di selenggarakan oleh FKPDAS tidak hanya sekedar agenda formalitas, tapi ini langkah awal FKPDAS Babel dalam menyusun rekomendasi pemulihan lingkungan yang ada di Provinsi Bangka Belitung ini.
“Hal ini akan kita mulai dari penanganan struktural, non-struktural, penataan kelembagaan, dan penegakan hukum,” katanya.
Ia menjelaskan, persoalan lingkungan di Bangka Belitung hari sudah benar-benar kronis, dan ini semua disebabkan oleh kerusakan alam yang mengakibatkan banjir dimana mana.
“Dari hasil kajian kita mulai dari Tahun 2018 sampai 2021 di Pulau Bangka yang sudah kita petakan dari berbagai sumber, mulai dari berita, BPBD Kota Pangkalpinang, karna satu-satunya yang menyediakan data kebencanaan itu hanya Pangkalpinang, itu terparah bencana nya,” jelas Dosen Universitas Bangka Belitung Fakultas Teknik itu.
Sementara itu, program penanaman 1 juta pohon yang digagas oleh Penjabat Gubernur Babel, Safrizal juga pertanyakan, apakah penanaman pohon tersebut akan berdampak dengan sosial dan kesejahteraan bagi ekonomi masyarakat.?
“Pemprov Babel juga perlu memikirkan pemeliharaan pasca penanaman 1 juta pohon tersebut, karena selama ini hal tersebut yang membuat banyak program penanaman pohon tidak efektif,” tegas Hengky Simanjuntak. (Reynaldi).