SUNGAILIAT, SEPUTARINDONESIA_
Secara umum, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) tambak udang hanya berupa kolam pengendapan, Tapi, tidak dengan jalur pembuangan akhir dari IPAL milik CV.Panorama Lintas Timur ini, ternyata jika dikelola dengan baik, IPAL juga bisa mendatangkan keuntungan.
Dijelaskan Salah seorang warga Desa Rebo yang ketiban rejeki saat panen Kerang. Saat ditemui di Lokasi tambak udang milik CV. PLT pada Senin(15/02), Harun warga Riding Panjang mengungkapkan, jika ia sangat senang bisa mendapatkan kerang hijau dan Kerang Bambu serta menangkap ikan di jalur pembuangan akhir dari IPAL milik CV.PLT tersebut.
“Sudah 3 minggu ini kolam yang berada di jalur pembuangan akhir dari IPAL Tambak Udang milik CV. PLT ini ramai dikunjungi warga untuk mencari kerang Bambu dan kerang hijau. Alhamdulillah kami panen rejeki, dan trimakasih untuk pak Tomi yang sudah mengijinkan kami,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan, selain kerang Hijau dan Kerang Bambu, bekas galian tambang yang digunakan untuk pembuangan akhir dari IPAL yang ditata dan ditanami mangrove tersebut juga terdapat habitat laut seperti Ikan, udang dan Kepiting hidup yang hidup subur.
“Kita bisa mencari Kerang dan Hasilnya lumayan, kita bisa dapat 30 kg setiap hari dan kami juga bisa memancing ikan, kepiting dan udang. Dan hasilnya bisa untuk menghidupi keluarga dirumah mengingat dimasa Pandemi seperti sekarang ini susah mencari pekerjaan, kita sangat terbantu dengan Kolam Tambak Udang ini,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur CV. PLT, Tommy Kito mengatakan, pada awalnya kita kesulitan membangun IPAL Tambak udang yang baik, namun setelah kita dikenalkan oleh seorang teman dengan tenaga Ahli Lingkungan dari IPB, dimana kita meminta untuk membuat penelitian ilmiah tentang pengolahan IPAL Tambak udang yang benar.
“Hasil dari kajian ilmiahnya bahwa pengolahan IPAL yang baik bisa mendatangkan Biota Laut, karena IPAL Tambak udang berlimpah sumber Makanan, Jadi habitat laut yang berada di pesisir seperti ikan, kepiting dan udang galah bahkan ini tidak disangka ada kerang Bambu yang harganya mahal bisa tumbuh hidup di IPAL Tambak Udang,” tuturnya.
Ia menambahkan, jika itu tidak menutup kemungkinan kalau peluang itu ada maka IPAL tersebut akan di kembangkan untuk Budidaya Kerang Bambu dan Kerang Hijau.
“Nanti kita cari tau dulu untuk pengembangan budidaya kerang Bambu ini seperti apa. Dan kalau peluang ada ya kita kembangkan budidaya kerang Hijau dan Kerang Bambu,” pungkaanya.
Mantan ketua APTIN Babel itu juga mengajak para pengusaha Tambak udang yang ada di Bangka Belitung khususnya untuk mengelola IPAL tambak udang dangan baik.
“Ketika pengelolaan IPAL itu dikelola dengan baik dan ikuti tahapan-tahapan sesuai ketentuan yang sudah di atur oleh Dinas Lingkungan Hidup, maka kita tidak perlu takut, karena kami sudah membuktikan. Nyatanya tambak udang Kita bisa menghasilkan kerang hijau dan kerang bambu,” jelasnya.
Penulis : Refando
Editor : Renaldi