BANGKA SELATAN, SEPUTARINDONESIA- Mantan ketua DPD KNPI kabupaten Bangka Selatan periode 2013-2016 yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bangka Selatan dari Fraksi Gerindra, Iskandar,SH angkat bicara soal pemberitaan miring yang menimpa dirinya.
Pasalnya, beberapa media online menyebutkan jika pembangunan jalan tanah puru yang menggunakan dana APBD kabupaten Bangka Selatan dengan pagu Rp. 199.400.000,- yang menuju kebun sawit miliknya hanya menguntungkan dirinya semata.
Namun ia membantah akan hal tersebut. Dikatakan Iskandar, jika proyek tersebut di usulkan atas keinginan masyarakat desa yang di ajukan oleh Pemerintah Desa kepoh pada tahun 2021 lalu dan terealisasi di tahun 2022 ini.
“Jalan tersebut dibangun bukan hanya untuk saya pribadi, ada banyak kebun masyarakat di wilayah tersebut yang akan melintasi jalan itu. Saya sama sekali tidak ada kepentingan apapun terkait proyek tersebut, bagi saya selagi azas manfaat nya buat orang banyak dan tidak menyalahi atau melanggar aturan yang sudah di tetapkan oleh pemerintah, siapapun boleh mengerjakan nya asal sesuai dengan aturan yang ada,” ungkap Iskandar.
Awak media juga menjumpai salah seorang warga desa kepoh yang saat itu sedang melintasi jalan tersebut. Saat ditanyakan awak media ini apakah ia merasa terbantukan dengan dibangunnya jalan tersebut, Jamhar(46) mengatakan jika terimakasih dan sangat merasa terbantu dengan adanya proyek jalan yang sedang di bangun itu.
“Terimakasih kepada pak kades dan pak dewan iskandar, sudah selayaknya jalan tersebut di bangun, yang mana jalan tersebut juga menghubungkan jalan ke perkebunan warga lainnya, pastinya mempermudahkan kami sebagai masyarakat desa kepoh untuk menjalankan aktivitas kami sebagai petani sawah dan para petani kebun yang melintas,” pungkas nya.
Ditambahkan kepala Desa Kepoh, Udayasa jika jalan tersebut dibangun bukan hanya teruntuk pak iskandar saja, namun melainkan teruntuk semua warga desa kepoh yang akan melintasi jalan tersebut.
“Dengan adanya proyek jalan yang sedang di bangun tersebut sangat membantu masyarakat desa untuk melakukan aktivitas berkebun, sebab kebun yang berada di lokasi pengerjaan proyek tersebut tidak hanya di miliki satu orang saja, namun ada juga kebun masyarakat lainnya. Pada intinya masyarakat sangat merasa terbantu,” ujar Udayasa.
Penulis : Renaldi