KOBA, SEPUTARINDONESIA – Terdapat 110 Kepala Keluarga (KK) yang menghuni Pulau Nangka, namun masih kekurangan kebutuhan primer mereka yakni, keterbatasannya pasokan listrik.
Saat ini masyarakat Pulau Nangka hanya mampu menikmati listrik selama 12 jam, yang dinyalakan dari pukul 18.00 hingga 06.00 WIB, serta jauhnya jangkauan sinyal yang membuat susah masyarakat dalam mengakses internet.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman menyampaikan akan berkomitmen, bahwa Pulau Nangka di tahun 2023 mendatang akan terang benderang 24 jam.
“Pulau Nangka ini memiliki 110 KK, kalau saya lihat rata-rata dalam satu rumah ada 3 sampai 5 anak, hitung saja 110 kali 5 sudah 550 jiwa dan itu adalah masyarakat Bangka Tengah,” ungkapnya kepada Seputarindonesia.id, Minggu (30/10/2022).
Ia mengatakan, beberapa waktu lalu berkesempatan secara langsung mengunjungi Pulau Nangka dan bisa blusukan ke rumah warga.
“Saya masuk langsung ke rumah mereka, di saat pagi-pagi sekitar jam 6 dan kondisinya listrik dan lampu sudah padam, baru mau cari baju dan nyusun buku untuk sekolah, suasananya gelap ditambah mendung,” ujarnya.
Algafry menyebutkan, hal terjadi saat ini di Pulau Bangka merupakan suatu hal yang sangat diperhatikan.
“Miris sekali dan ini tanggung jawab siapa, kalau tidak dinyalakan selama 24 jam, mau dibawa kemana negara ini, sehingga target kita sudah jelas Pulau Nangka harus terang benderang 24 jam di Tahun 2023 mendatang,” tururnya.
Ia menambahkan, bahwa ini komitmen kita bersama dan apabila tidak terwujud maka ada yang salah dalam kepemimpinannya.
“Penerangan di Pulau Nangka akan menjadi target kita bersama. Tahun depan harus terang benderang 24 jam, tidak lagi 12 jam, jika tak terjadi, berarti kita gagal sebagai pemimpin,” tutupnya.
Penulis: Robi Permana
Editor: Redaksi