SEPUTARINDONESIA – Bagian Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Bangka Tengah menggelar High Level Meeting Pengendalian Inflasi Daerah di Ruang VIP Bupati Bangka Tengah. Rabu (18/10/23).
Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) ini merupakan wujud sinergi dan komitmen bersama dalam rangka menjaga tingkat inflasi sebagai salah satu prasyarat pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkesinambungan, dan berkeadilan.
Terkait pengendalian inflasi, Algafry Rahman menyampaikan bahwa angka inflasi di Kabupaten Bangka Tengah sebesar 2,70% year on year (yoy), dimana kenaikan harga disumbang oleh komoditas beras, rokok kretek filter, ikan selar, daging ayam ras, dan cumi-cumi. Sementara kedelai, terigu, daging sapi, ikan kembung, dan ikan tongkol, mengalami penurunan selama bulan Oktober.
“Oleh karena itu High Level Meeting TPID berjenjang sangat penting dan strategis sebagai antisipasi sekaligus memastikan ketersediaan stok barang kebutuhan pokok di Bangka Tengah ini sehingga aman dan terkendali,” ujarnya.
Lebih lanjut Algafry menjelaskan bahwa dalam mengendalikan inflasi harus mengacu pada 4 K, yaitu ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif.
“Untuk menyukseskan strategi 4 K tersebut diperlukan sinergi, koordinasi, dan komitmen di antara anggota TPID serta seluruh stakeholder terkait lainnya,” ungkap Algafry.
Algafry berharap kerja sama seluruh stakeholder beserta TPID dalam melakukan pengendalian inflasi khususnya di Kabupaten Bangka Tengah guna menjaga kestabilan ekonomi.
“Langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah yaitu mengajak mitra CSR berpartisipasi, aktif melaksanakan rapat teknis serta yang utama keberhasilan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah mendapatkan Dana Insentif Fiskal,” pungkasnya.