SEPUTARINDONESIA – Mulai dari remaja hingga orangtua berbondong-bondong hadir di Balai Desa Sungkap, Kecamatan Simpang Katis, untuk menghadiri Nujuh (Tujuh) Hari dengan tradisi Nganggung, pada Senin (11/12/2023). Terlihat juga Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman berada di tengah-tengah masyarakat didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Bangka Tengah, Zainal.
Nganggung sendiri merupakan adat masyarakat Bangka yang sudah ada sejak nenek moyang dulu, dimana hingga sekarang tradisi ini masih tetap bertahan terutama di desa – desa, nganggung tidak hanya diadakan ketika memperingati Maulid Nabi, tetapi juga di Nujuh Hari atau 7 hari yakni apabila ada warga yang meninggal dunia 7 hari sebelumnya, maka setiap rumah membawa satu dulang agar bisa dibawa ke balai desa yang biasanya berdekatan dengan masjid.
Algafry mengungkapkan Nujuh Hari dengan tradisi Nganggung ini juga menjadi salah satu momen dimana masyarakat dapat berkumpul untuk berzikir serta mendoakan keluarga ataupun warga yang meninggal setelah 7 hari.
“Masyarakat hadir di sini, datang menuju Balai Desa dengan membawa dulang di tangannya, dan berdoa bersama. Ini merupakan bentuk kepedulian dan kekompakan yang ditunjukkan antara sesama masyarakat Desa Sungkap,” kata Algafry.
Diungkapkan Algafry, tradisi Nganggung ini juga menjadi tempat bersilaturahmi bagi masyarakat. Dirinya pun mengapresiasi pelestarian tradisi Nganggung yang terus dijaga oleh masyarakat Desa Sungkap dengan menyerahkan secara simbolis 800 dulang serta tudung saji.
“Kami, Pemerintah Daerah, mendorong dan terus berupaya pelestarian budaya atau tradisi yang ada ini. Kami harapkan dengan pemberian dulang beserta tudung saji ini memberikan manfaat serta masyarakat terus berupaya melestarikan tradisi ini turun temurun,” pungkasnya.