PANGKALPINANG, SEPUTARINDONESIA – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pangkalpinang menggelar rapat koordinasi dalam rangka mengantisipasi lonjakan harga bahan pokok selama bulan Ramadan dan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional, khususnya Idulfitri 1446 H. Rapat ini berlangsung di lantai 2 Kantor Wali Kota Pangkalpinang, (14/03/2025).
Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, M. Unu Ibnudin, menegaskan bahwa pemerintah daerah bersama TPID telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di pasaran. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah operasi pasar dan sidak ke sejumlah lokasi.
“Tetapi itu menjadi tugas kami tim pengendali untuk bisa mengendalikan, terutama ketersediaan dan distribusi. Jadi, kami rencana sedang mempersiapkan untuk operasi pasar dan sidak pasar,” ujar Unu Ibnudin dalam rapat tersebut.
Ia juga mengimbau masyarakat agar bijak dalam berbelanja dan tidak berlebihan dalam konsumsi selama Ramadan dan menjelang Idulfitri, agar tidak memicu lonjakan harga di pasaran.
“Mudah-mudahan masyarakat bisa menjalankan ibadah Ramadan dan hari besar keagamaan nasional dengan ketersediaan dan terkendalinya harga-harga untuk dapat berkonsumsi. Tetapi saya titip juga, ya konsumsinya dikendalikan juga, jangan kebablasan. Itu kan orang puasa biasanya suka lupa diri. Apalagi mau Lebaran, nah itu jadi mohonlah untuk lebih bijak,”katanya.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan pemantauan harga secara langsung dengan melibatkan tim dari kepolisian, TNI, kejaksaan, serta dinas-dinas terkait. Langkah ini dilakukan agar pemerintah mendapatkan informasi akurat terkait kondisi harga di pasar tanpa rekayasa.
“Kami sudah antisipasi. Tadi kami sudah ada tim juga, tadi saya perintahkan ada tim yang survei, yang bahasa saya ‘ngintip-ngintip’ realnya seperti apa. Jangan sampai saya dibohongi. Bilangnya semua terkendali, padahal di lapangan belum tentu demikian,” tegasnya.
Sebagai penutup, Unu Ibnudin kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap berbelanja dengan bijak dan tidak berlebihan agar tidak terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan barang di pasaran.
“Belanja bijak. Jangan terlalu, sesuai kebutuhan aja. Walaupun duitnya ada, tapi kan sayang kalau berlebihan. Kalau kita bisa mengendalikan, inflasi pun bisa lebih terkendali,”tutupnya.
Penulis : Maulana
Editor : Renaldi
