BANGKA TENGAH, SEPUTARINDONESIA- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bangka Tengah menggandeng semua elemen masyarakat, mulai dari organisasi kepemudaan, Wartawan dan para pengurus sadar wisata yang berada di wilayah Kabupaten Bangka Tengah untuk ikut berpartispasi secara aktif pada tahapan-tahapan penyelenggaran Pemilu.
Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang pengawasan Pemilu, Bawaslu Kabupaten Bangka Tengah gelar sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif, yang diselenggarakan mulai dari tanggal 24-25 November, di Hotel Soll Marina Pangkalanbaru.
Ketua Bawaslu Kabupaten Bangka Tengah, Robianto,S.E,.M.M mengatakan bahwa dengan melibatkan semua unsur masyarakat dan para wartawan yang aktif di Kabupaten Bangka Tengah, berharap bisa turut serta mengawasi potensi-potensi pelanggaran pemilu. Supaya potensi-potensi pelanggaran dalam penyelenggaran Pemilu dapat diminimalisir dan akan berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada.
“Ini adalah upaya kita agar Pemilu 2024 berjalan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan,” katanya
Ia menegaskan, jika amanah dari Undang-undang no. 7 tahun 2017 yang harus kita lakukan dengan baik dalam pemilu serentak 2024 mendatang. Pada pemilu 2024 pasti akan ada isu-isu yang bergejolak nantinya. Maka dari itu Bawaslu sangat perlu bantuan dari semua lapisan dalam pengawasan pemilu untuk mewujudkan pemilu yang jujur dan adil.
“Tentunya sosialisasi ini bukan hanya sekedar ceremonial belaka, namun ini adalah langkah dan ketegasan bawaslu dalam mendukung pemilu 2024 nantinya agar tegaknya keadilan pemilu,” ucapnya.
“Kita semua punya cita-cita dalam pemilu. Namun jika pemilu diselenggarakan dengan cara yang busuk seperti politik uang maka keburukan politik uang tersebut akan menjadi bom waktu yang menghancurkan kita,” lanjutnya.
Mantan Jurnalis Babel Pos itu juga mengungkapkan, ada beberapa kecamatan yang berpotensi konflik, karena pada tahun 2019 di kecamatan pangkalan baru ada dua TPS yang sempat dilakukan pemilihan ulang.
“Setiap kecamatan punya titik kerawanan sendiri. Makanya kita harus berani melaporkan bukan hanya menyampaikan. Melaporkan itu dilaporkan kalau menyampaikan itu hanya memberi informasi,” ungkap Robi.
Saat ditanya perihal kesiapan Bawaslu dalam even pesta demokrasi tersebut, ia menjelaskan jika Bawaslu akan selalu siap setiap saat.
“Bawaslu selalu siap untuk pemilu serentak 2024. Kamipun sudah membentuk Panwascam dan semua tahapan saya tegaskan siap,” lanjutnya.
Ia berharap dengan adanya sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif yang mengajak semua elemen masyakat, maka penegakan keadilan pemilu bisa ditegakan seadil-adilnya.
“Kita harus cermat dan paham bagaimana menjaga keadaan agar selalu kondusif. Mari kita jaga bersama pesta demokrasi nantinya agar pemilu 2024 diselengarakan dengan baik. Kami berharap, semua peserta yang hadir hari ini juga bisa menjadi perpanjang lidah untuk menyampaikan informasi yang di dapat hari ini,” himbaunya.
Sementara itu, Firman TB Pardede mantan komisioner Bawaslu Bangka Belitung mengatakan, ini adalah pemilu serentak yang pertama dilakukan didunia.
“Ini adalah pemilu serentak yang pertama yang diselenggarakan Indonesia. Maka dari itu kita harus mewujudkan pengawasan pemilu yang inklusif dan berkarakter, ” ucapnya saat membuka materi pertama.
Ditempat yang sama, Mantan Komisioner KPU Pangkal Pinang Wahyu Gusna menyebutkan, Bawaslu mempunyai 3 tugas penting dalam pengawasannya.
“Bawaslu itu Pengawasan/Pencegahan, Penindakan dan pemutusan sengketa. Nah kita sebagai pengawas partisipatif harus aktif melaporkan ke Bawaslu kalau di Pemilu ada pelanggaran karena yang menindak itu Bawaslu,” ucapnya.
Acara ditutup dengan penandatanganan deklarasi bersama peserta sosialisasi sebagai komitmen bersama dalam pengawasan pemilu yang adil. (Renaldi)