Home / Bangka Belitung / Berita / Headline

Selasa, 23 Juli 2024 - 12:48 WIB

OPINI: Program Semarak Babel, Ngerapek atau Serius?

Oleh : Renaldi

Gerakan penanaman serentak yang mengusung tema “Semarak Babel” (Semangat menanam rakyat Bangka Belitung “Babel Betanem, Babel Bekebon”) yang digelar pada Selasa (23/7) di seluruh Penjuru Kabupaten/kota se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung nampak meriah.

Program Semarak Babel itu tidak hanya diiikuti oleh para Pejabat dan Forkopimda, namun juga diikuti oleh seluruh instansi swasta, siswa-siswi, dan masyarakat.

Namun nampaknya program semarak yang nampak meriah dan euforia itu hanya seperti dibuat-buat dan tidak tulus alias “NGERAPEK”.

Terlihat para pejabat yang hanya datang menanam 1 pohon, berfoto, minta tanda tangan SPPD, lalu pulang, dan yang menjadi tumbal yakni anak-anak sekolah dan masyarakat.

Seketika saya bertanya dengan beberapa pejabat teras Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang saya ajak bicara tentang bagaimana mereka melihat terkait program Semarak Babel ini?

Nampak keluar dari mulut mereka, kalau program ini hanyalah sebuah ajang gaya-gayaan atau ajang supaya nampak bekerja padahal hanya ceremony.

Lantas terbenak, kenapa rasa pesimis itu muncul, Apakah karna ketiga PJ Gubernur Babel yang punya program sama terkait pemulihan lingkungan itu tidak ada yang berhasil.

Kita sama-sama tau, mulai dari Pj Gubernur Pertama Ridwan Djamaluddin yang saat ini sudah masuk penjara, dimana dirinya punya program Hijau Biru Babelku.

Dilanjutkan dengan Pj Gubernur kedua, Suganda Pandapotan Pasaribu, yang waktu itu juga punya program GULE KABUNG.

Dan Sekarang Pj Gubernur ketiga, Safrizal yang juga punya program SEMARAK.

Nampak menggelitik hati rasanya, kalau program serupa yang diprakarsai oleh ketiga Pj Gubernur Babel yang berbeda ini tak satupun yang berhasil.

Namun rasa pesimistis nampaknya tidak akan pernah berubah terhadap program pemulihan lingkungan ini.

Keberlanjutan program Pj Gubernur Babel ini saya melihat tidak akan pernah maksimal dilakukan tanpa ada pengawasan dan regulasi yang ketat terhadap tambang liar (ilegal) dan perambahan hutan.

Sebab, ada banyak sekali yang saya temukan terkait lokasi yang sudah ditanam baik itu oleh pemerintah, Aparat, Masyarakat, kembali dihajar oleh penambang liar (Ilegal). Terus kalau seperti ini untuk apa ada penanaman?.

Uang negara begitu besar digelontorkan hanya untuk pemulihan lingkungan ini, namun semua itu tidak sebanding dengan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan, baik itu oleh tambang legal maupun ilegal.

Selain itu, ada hal yang harus masyarakat ketahui, kemana dana Jaminan Reklamasi para pemegang IUP, kemana dana Reboisasi PT TIMAH, uang CSR Smelter-smelter dan para pengusaha lainnya?

Apa dimakan tikus, wallahualam bissawaf, bisa iya, bisa juga tidak.

Ditambah lagi tahun 2022 lalu, Babel menerima anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari Pusat sebanyak 78,54Milyar, hasilnya apa, NOL besar.

Kita tunggu langkah serius Pj Gubernur Safrizal disisa masa jabatan yang hanya tinggal beberapa bulan ini.

Share :

Baca Juga

Bangka Belitung

Kini, Gerai Samsat Hadir Di Pusat Perbelanjaan Transmart

Bangka Belitung

Pj Gubernur Ridwan Djamaluddin: Jadikan Perpustakaan sebagai Salah Satu Simpul Peradaban Dunia

Bangka Belitung

Pj Gubernur Safrizal Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024

Bangka Belitung

Bupati Algafry Hadiri Perjanjian Kerjasama Kementerian Agraria dan Badan Pertanahan Nasional RI

Bangka Belitung

Pj Gubernur Babel Pimpin Upacara Hardiknas 2023

Advedtorial

Mulkan Resmikan 3 Fasilitas Baru di RSUD Depati Bahrain

Bangka Belitung

Persoalan Alur Muara Sungai Jelitik, Ketua DPRD Babel Akan Bawa Persoalan Ini Ke Pusat

Bangka Belitung

Pj. Gubernur Ridwan Yakini Bersama APKASINDO, Petani Sawit Babel Naik Kelas