PANGKALPINANG, SEPUTARINDONESIA.Id- Dalam era globalisasi saat ini, dimana dalam teori sosial pembangunan dikatakan bahwa globalisasi adalah dominasi ekonomi terhadap ideologi, politik, sosial dan budaya yang salah satu dampaknya adalah menggerus sebagian nilai nilai pendidikan terkait butuh nya proses dalam meraih kesuksesan hakiki, bukan sesuatu yang instan, FK dan mudah diraih, sehingga menjadi penting bagi para Pendidik khususnya Akademisi tampil menjadi Para Mentor, Motivator, Fasilitator dan Para Kontroler terhadap menurunnya karakter masyarakat dalam menempuh jenjang pendidikan.
Dalam rangka memperingati hari Pahlawan 10 November 2024, dimana itu diperingati pada Hari Jum’at tanggal 15 November 2024, Ketua Forum Komunikasi Dosen (FKD) Propinsi Bangka Belitung, Dr Diah Vitaloka yang diangkat menjadi Ketua FKD Propinsi Babel berdasarkan SK Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forum Komunikasi Dosen (FKD) Indonesia No :025/SK-DPP-FKD/V/2023, diamanahkan untuk meng-aktivasi FKD dengan melakukan aktivitas Pengabdian Pada Masyarakat, sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Selain Kegiatan Pengajaran dan Penelitian dengan memberikan Fasilitas berupa support system bagi Masyarakat yang butuh pengetahuan dengan menugaskan tenaga Pengajar yaitu Para Dosen yang kompeten sesuai bidang keahliannya untuk mengabdi pada masyarakat atas nama FKD.
Dalam hal ini, yang saat ini menjadi penerima manfaat adalah Yayasan Hafshoh Berkah Mendunia, yang beralamat di Jalan Letkol Saleh OD Rt 009 Rw 003,Kacang Pedang, Gerunggang, Pangkalpinang Babel, dimana Yayasan ini bergerak di bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, sehingga FKD berharap Yayasan Hafshoh bisa menjadi perpanjangan tangan Visi-Misi Pendidikan baik di keluarga inti nya maupun sahabat dan kerabat terdekatnya.
Dalam sambutannya, Dr Diah Vitaloka menyampaikan, agar Para Dosen bisa memiliki integritas, supaya dalam menjalankan Tri Dharma, tentunya akan mendapatkan manfaat, dan akan semakin meningkatkan kesadaran pentingnya pendidikan baik dalam menempuh jenjang Strata S1,S2 maupun S3.
“Tentunya ini bentuk dukungan menaikan minat kuliah di masyarakat Babel dan dalam rangka meramaikan dunia pendidikan di Kampus Kampus yang ada di Propinsi Bangka Belitung,” ucapnya.
Sementara itu, Dewi Sri Langgeng SPd, Ketua Yayasan Hafshoh Berkah mendunia mengungkapkan jikalau dirinya merasa sangat bahagia.
“Saat ini banyak perempuan bergelar Sarjana, namun tidak bisa ber-aktivitas dan berkarier di luar, mereka hanya mengerjakan tugas domestik di rumah karena berbagai alasan seperti di larang suami, atau pilihan sendiri untuk fokus pada rumah tangga, dengan adanya fasilitas dari FKD ini tentu rasa haru, bahagia kembali men charge semangat para Ibu di rumah untuk terus belajar dalam rangka menjadi contoh bagi putera puterinya sebagai generasi emas bangsa,karena di tangan ibu yang cerdas lah anak anak bisa tercerdaskan baik jiwa nya maupun raganya,” ucapnya
Dalam pengabdian pada Masyarakat ini, tentunya Narasumber yang di turunkan pun tidak sembarangan, ia punya back ground S3, dengan gelar Doktor dari Universitas Diponegoro, yang juga Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Anak Bangsa (UNABA) Propinsi Bangka Belitung, ahli kesehatan masyarakat dan aktif di komunitas komunitas peduli kesehatan Masyarakat, yaitu Dr Hj Dedek Sutinbuk SKM,M Kes
Dalam materinya dengan judul “Dampak Sistemik Kenakalan Remaja pada Kesehatan Masyarakat, benar benar menggugah kesadaran para Ibu, bahwa sebab utama kenakalan remaja bisa di mulai salah satunya dari salah nya pendidikan pada anak dari seorang ibu.
Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan dari Dewan Penasehat Forum Komunikasi Dosen FKD Babel, sekaligus Pembina Yayasan Hafshoh Berkah Mendunia, yaitu Hj Ira Deviani SSi,MSi.
“Dunia pendidikan butuh motor motor penggerak,yaitu para dosen yang menjiwai peran dan tugasnya sebagai Pendidik,demikian juga sebagai Perempuan khususnya peran ibu wajib disadari butuh kesadaran peran sebagai panutan dan role model contoh yang harus paling bersemangat terdepan mengajarkan putera puteri nya dalam membentuk karakter sebagai pelajar,” tuturnya.
“Sehingga dari kegiatan positif di Bangka Belitung ini, kita patut bersyukur dan berterimakasih pada Pahlawan Pahlawan Pendidikan di Bangsa ini,ujar Bunda Ira sebagai panggilan akrab masyarakat kepada beliau. (red)
