MUNTOK, SEPUTARINDONESIA- Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin, mengaku prihatin dengan maraknya peredaran narkotika saat ini. Parahnya, barang haram ini menurutnya sudah menyentuh hingga ke pelosok-pelosok desa yang menjadi ancaman bagi generasi penerus negeri ini.
Hal tersebut disampaikan Pj Gubernur saat menjadi salah satu pembicara pada Seminar Darurat Narkoba : Cegah dan Laporkan!, dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) Tahun 2022 di Gedung Majapahit Unmet Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Selasa (28/6/2022).
Dirinya mengatakan, beda halnya dengan zamannya pada era tahun 70an, pria asal Muntok ini mengatakan masa kecilnya di Muntok tidak pernah mendengar tentang adanya narkotika.
Dan pada masa sekarang, sebagai orang tua, ia khawatir anak-anaknya akan terjerumus ke lembah hitam bernama narkoba, terlebih domisilinya di kota besar, Jakarta. Oleh sebab itu, sedini mungkin ia memberikan perhatian lebih kepada dua putranya, dimulai dari mengantar ke sekolah hingga memastikan anaknya telah berada di halaman sekolah dan mendekati ruang kelas belajarnya.
Pada forum ini, Pj Gubernur juga menilai, dengan mengaktifkan Pos Siskamling menjadi salah satu cara untuk mencegah masuknya peredaran narkoba di lingkungan masyarakat.
“Kalau dulu Siskamling itu menangkap maling, sekarang Siskamling harusnya juga menangkap bandar narkoba. Kita harus berani melakukan itu, kemudian mengkampanyekan bahaya narkoba melalui kegiatan-kegiatan pemuda ataupun remaja di masjid, gereja, kelenteng dan lain sebagainya,” katanya.
Disamping itu menurutnya, perlu juga dipikirkan wadah untuk anak-anak muda melakukan hal yang kreatif sehingga menjauhkan mereka dari hal-hal yang negatif. Dan yang paling penting, wadah agar mereka terhindar dari narkoba itu adalah keluarga.
“Wadah dari semuanya adalah keluarga. Pemerintah hanya akan memberikan perhatian serta mendukung sehingga anak-anak muda kita berkegiatan yang positif, seperti Kegiatan Karang Taruna dan sebagainya,” pungkasnya.