PANGKALPINANG, SEPUTARINDONESIA – Pemerintah Kota Pangkalpinang mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia melalui Zoom Meeting dari Smart Room Center (SRC), Lantai 2 Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Senin (28/04/2025).
Rapat ini bertujuan mengevaluasi perkembangan harga-harga kebutuhan pokok di berbagai daerah.
Dalam rapat tersebut, perwakilan Pemkot Pangkalpinang, Juhaini, melaporkan bahwa harga komoditas di wilayahnya masih terkendali dan tidak menunjukkan lonjakan signifikan.
“Alhamdulillah untuk Pemerintah Kota Pangkalpinang tidak ada kenaikan harga yang terlalu tinggi, di atas sampai dengan 60 persen terhadap 24 komoditas yang ada di Kota Pangkalpinang,” ujar Juhaini.
Ia juga menegaskan bahwa data dari Kemendagri menunjukkan Pangkalpinang tidak termasuk daerah dengan lonjakan harga tinggi, sehingga tidak perlu memberikan penjelasan tambahan dalam rapat tersebut.
“Data dari Kementerian Dalam Negeri tidak menunjukkan bahwa Pangkalpinang terjadi perubahan harga yang sangat tinggi,” tambahnya.
Sementara itu, dari tingkat nasional, Badan Pangan Nasional (Bapanas) meminta daerah-daerah yang mengalami kenaikan harga signifikan untuk segera melakukan langkah-langkah konkret, seperti menjaga ketersediaan stok dan memperlancar distribusi pangan.
“Kami berpura-pura akan melakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah,” kata narasumber dari Bapanas.
Bapanas juga meminta pemerintah daerah aktif melakukan penyerapan produk dari peternak lokal guna membantu menjaga kestabilan harga di tingkat produsen.
“Kami meminta kepada Bapak Gubernur, Bupati, dan Wali Kota untuk melakukan penyerapan-penyerapan sehingga bisa meringankan beban peternak kita,” jelasnya.
Selain itu, Bapanas melakukan upaya pengendalian harga bawang merah dengan mengundang distributor dan importir untuk memastikan kelancaran distribusi serta menjaga harga tetap stabil.
“Kami akan melakukan rapat bersama untuk menjaga harga dan distribusi bawang merah agar tetap stabil,” tutupnya.
(Maulana).