BANGKA BARAT, SEPUTARINDONESIA_ MD KAHMI Kabupaten Bangka Barat mendorong pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus yang menimpa Ketua Umum DPP KNPI, Bung Haris Pertama supaya tidak ada lagi kejadian aksi premanisme di kemudian hari.
Yang dimana, penganiayaan ini terjadi sehari sebelum yang bersangkutan dipanggil menjadi saksi pada kasus ujaran kebencian dengan terdakwa Ferdinand Hutahaean di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (22/02/2022).
Hal ini disampikan Ketua MD KAHMI Bangka Barat Sumarno kepada awak Media, bahwa MD KAHMI Bangka Barat mengecam keras tindakan premanisme seperti yang terjadi kepada Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama.
“Sebagai negara hukum tindakan cara-cara premanisme seperti ini tidak dibenarkan, apalagi kita semua tahu, track record seorang Haris Pertama sangat kritis terhadap persoalan kebangsaan,” ujarnya.
Adapun kronologi pengeroyokan kepada Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama terjadi di parkiran rumah makan Garuda, Cikini, sekitar pukul 14.10 WIB. Setibanya di lokasi dan turun dari mobil, Haris langsung dipukul oleh lebih dari tiga orang tidak dikenal. Dia disinyalir telah dibuntuti sejak dari rumah.
Haris dipukul pelaku menggunakan batu dan benda tumpul lainnya. Beberapa saat kemudian, beberapa pelaku lalu kabur dengan menggunakan sepeda motor. Ketua umum langsung melapor ke Polsek Menteng untuk membuat laporan sekaligus untuk visum.
Polisi yang sedang bertugas sedikit lambat menangani laporan Ketua Umum dan malah menyuruh untuk duduk dulu dan akhirnya ketua umum langsung pergi ke IGD RSCM Kencana untuk penanganan medis, karena pelipis dan kepala Ketum sobek dan harus di jahit dan di tangani oleh dokter spesialis di IGD RSCM Kencana.
Sumarno menambahkan, jika sikap kritis harus dijawab dengan kritis juga di alam demokrasi dan hukum ini, bukan dengan otot dan dengkul. Jadi kami berharap para pelaku maupun aktor intelektual dapat ditangkap segera mungkin.
“Kita percaya aparat kepolisian mampu mengungkap pelaku dan mengetahui motif dari penganiayaan tersebut,” kata Ketua MD KAHMI Bangka Barat itu.
Penulis : Ibnu
Editor : Redaksi