Home / Headline

Senin, 29 Agustus 2022 - 15:56 WIB

Kukuhkan FPK Pangkalpinang, Molen : Integrasi Antar SARA Melalui Bahasa, Politik dan Ideologi

PANGKALPINANG, SEPUTARINDONESIA- Wali Kota Pangkalpinang, Dr. H. Maulan Aklil yang kerap disapa Molen menyebut Bangka Belitung khususnya Kota Pangkalpinang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang kaya raya. Ia berharap SDA yang kaya dapat terjaga dengan baik dari berbagai ancaman, salah satunya konflik Suku Agama, Ras dan Antar Golongan. Hal tersebut disampaikan Molen pada Pengukuhan dan Deklarasi Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Pangkalpinang periode 2021-2026 di Ruang OR Gedung Tudung Saji, Minggu (28/8/2022) oleh Kesbangpol Kota Pangkalpinang.

“Bangka Belitung ini khususnya Pangkalpinang sangat kaya raya, SDA kaya, ancamannya pasti ada, apalagi menuju 2024, mainan orang ini politik identitas. Ini dimainkan untuk memecah belah kita, kalo kita terpecah-belah dan tidak bersatu, tidak menghargai perbedaan, SDA kita terancam”, ujar Molen dalam sambutan.

Pembauran itu merupakan integrasi, tambah Molen, antar Suku Agama Ras dan Antar Golongan melalui bahasa, politik dan ideologi agar tidak terpecah-belah. Menurutnya, kehadiran FPK sangatlah penting, sehingga perlu penguatan dari semua pihak.

“Untuk gaung awal, menunjukkan integrasi bahwa Pangkalpinang kuat, HUT Kota Pangkalpinang sudah dekat, bikin aja pawai budaya, misalnya Reog Ponorogo dan budaya-budaya lainnya di Indonesia”, ungkap Molen.

Ditempat yang sama, Ketua FPK Kota Pangkalpinang terpilih, Muhammad Amir menyampaikan FPK Pangkalpinang merupakan salah satu organisasi yang dibentuk dibawah binaan Kesbangpol Kota Pangkalpinang. Baginya, ini adalah proses integrasi antar suku dan ras di Indonesia.

“FPK adalah wadah informasi, komunikasi, konsultasi untuk pembauran bangsa. FPK harus dibentuk disemua tingkatan hingga tingkat kelurahan, karena sangat penting dan vital”, sebut Amir dalam sambutan, seusai dikukuhkan sebagai Ketua FPK Kota Pangkalpinang.

Senada, Husein Karim, Ketua FPK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingatkan, selama 15 tahun ia menjabat sebagai Ketua FPK Bangka Belitung, terdapat banyak persoalan yang tidak bisa diselesaikan secara hukum, namun bisa diselesaikan oleh FPK.

“Di Tempilang pernah terjadi konflik antar etnis, di Penagan, Batu Belubang. Semua permasalahan itu dapat diselesaikan melalui FPK. Ini adalah tugas-tugas mulia, kita laksanakan tugas ini dengan baik”, sebut Husein Karim.

Selain itu, salah satu pengusaha tambak udang terbesar di Bangka Belitung ini juga mengajak semua pihak harus menghindari kejadian beberapa tahun lalu di Kalimantan antara suku dayak dan madura. Ia berharap tidak terjadi hal serupa di Bangka Belitung.

“Jangan sampai terjadi konflik suku dan ras. Kita jangan tanya dari mana dari mana, kerukunan dan ketentraman harus dikedepankan untuk mendukung kemajuan di Kota Pangkalpinang,” tukasnya.

Share :

Baca Juga

Berita

Pencapaian Bersama, Bangka Tengah Terima Penghargaan UHC dari Wapres RI

Berita

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Resmikan Pencanangan Kelurahan Sadar Kerukunan dan Peletakan Batu Pertama Vihara Tseng Te

Bangka Belitung

Kepulauan Pongok Basel Menjadi Salah Satu Nawa Cita Indonesia-Sentris Presiden Jokowi

Headline

Pemkot Pangkalpinang Raih Peringkat 1 Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Se-Bangka Belitung

Berita

Pemkab Bateng Salurkan Bantuan dan Asuransi Kepada 100 Jiwa Untuk Pembudidaya Ikan di Bangka Tengah

Berita

Bahas Ranperda Badan Usaha Pelabuhan Pansus DPRD Provinsi Kep. Babel Kunjungi Kementerian Perhubungan RI

Bangka Belitung

Bupati Bangka Tekankan Kapada Seluruh Desa Untuk Stunting Menjadi Fokus

Berita

Di Intruksikan Pimpinan, Sekwan Bateng Takut Buka-bukaan Data APBD-P 2023