Home / Bangka Belitung / Daerah / Ekonomi

Jumat, 10 Desember 2021 - 14:11 WIB

KNPI Babel Ingin Putra Daerah Pimpin PT.Timah dan Berbasis Local Wisdom

BANGKABELITUNG,SEPUTARINDONESIA.ID – Penambangan timah di Pulau Bangka dan Belitung sudah dilakukan dari kolonial Belanda hingga saat ini, dimana pada masa kolonial Belanda terdapat tiga perusahaan pertambangan, yaitu Bangka Tin Winning Bedrift (BTW), Gemeenschaappij Mijnbouw Maatschaappij Biliton (GMB) dan Singkep Tin Exploitatie Maatschaapij (SITEM).

Sekretaris DPD KNPI Bangka Belitung, Zamzani mengatakan antara tahun 1953 sampai dengan tahun 1958 ketiga perusahaan tersebut dinasionalisasikan menjadi perusahaan Negara, dimana BTW menjadi PN Tambang Timah Bangka, GMB menjadi PN Tambang Timah Belitung dan SITEM menjadi PN Tambang Timah Singkep.

Pada tahun 1968 ketiga perusahaan Negara itu lebur menjadi satu perusahaan PT Tambang Timah, yang selanjutnya dirubah menjadi PT Tambang Timah (Persero). PT TIMAH (Persero) Tbk sebagai Perusahaan Perseroan didirikan tanggal 02 Agustus 1976, dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang pertambangan timah dan telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1995.

“ Pada tanggal 28 November 2017 Menteri BUMN Rini M Soemarno resmi menandatangani akta pengalihan saham seri B PT Timah Tbk , Dengan ditandatanganinya akta tersebut, Holding BUMN Industri Pertambangan resmi berdiri dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang menjadi induk perusahaan (holding) BUMN Industri Pertambangan, maka PT Timah Tbk menjadi anak perusahaan (anggota holding),” katanya

Zamzani juga menjelaskan artinya pulau Bangka dan Belitung ini digali, ditambang baik pada lahan darat mapun laut sudah sangat lama, kalau melihat dari penjelasan diawal maka pertambangan timah ini sudah dimulai dari tahun 1953 sampai dengan hari ini dipenghujung 2021, maka sudah 68 tahun dua pulau ini diambil timahnya, bahkan mungkin sudah melebihi dari tahun tersebut.

Namun, apakah dari rentetan panjang tahun-tahun tersebut penambangan yang dilakukan tanpa konflik? Tentu konflik-konflik yang terjadi sangat banyak, karena penambangan timah memiliki multi efecs, bagi pro penambangan efek ekonomi sangat dirasakan, baik para penambang, kolektor, smelter sampai dengan PT.Timah sendiri.

“ Namun bagi kontra penambangan, maka suara tentang dampak lingkungan, dampak aliran sungai, dampak laut menjadi tema-tema penolakan terhadap tambang timah, sampai dengan hari ini konflik-konflik tersebut tidak kunjung selesai, sampai kapan selesai? Sampai dengan tidak ada lagi penambangan, namun sampai kapan penambangan timah ? secara kepastian mungkin belum bisa dijawab, hanya hipotesa-hipotesa ilmiah yang menjadi jawaban sementara,” ucapnya

Sambungnya, Bahkan hari ini konflik pertambangan timah terus membesar keberbagai pelosok desa yang menjadi lokasi cadang timah atau IUP timah, sehingga ke depan PT. Timah harus memiliki strategi pendekatan yang berbasis Local Wisdom.

Local Wisdom di Bangka Belitung sangat bervarian, artinya local
wisdom yang hidup dan berkembang di tengah masyarakat tergantung sejauh mana warganya merasakan manfaat dari nilai hadirnya PT.Timah dalam kenyataannya sehari-hari kehidupan masyarakat, namun bila suatu local wisdom sudah tak memberi manfaat apa-apa terhadap lingkungannya niscaya ia bakal ditinggal oleh masyarakat, sehingga ini menjadi penolakan terhadap penambangan yang bakal dilakukan PT.Timah kedepannya, sehingga untuk memahami Local Wisdom di Bangka Belitung ini diperlukan mayoritas Pimpinan elit di PT.Timah berasal dari Putra terbaik Bangka Belitung.

Maka harusnya dan sudah sepantasnya para pimpinan yang berada di batang tubuh PT.Timah ini didorong dari putra daerah itu sendiri, sehingga bisa dengan cepat menyatukan persamaan makna tentang local wisdom ke daerah, dan penambangan bisa diterima dengan baik.

Dirinya menuturkan tantangan ke depan yang harus dipikirkan oleh putra daerah itu ialah ketertinggalan Sumber Daya Manusia yang terlahir dari dampak pertambangan timah, ini juga diperlukan kepedulian PT.Timah untuk memberikan kesadaran bagi generasi muda daerah ini, sehingga kami yakin kepedulian itu akan muncul apabila para Pimpinan PT. Timah ini berasal dari daerah itu sendiri.

“Dengan landasan tersebut kami dari atas pemuda yang berhimpun di Komite Nasional Pemuda Indonesia mendorong dalam RUPS PT.Timah yang akan datang untuk dan harus mempertimbangkan putra daerah agar menjadi jajaran pimpinan PT.Timah. untuk melihat kajian-kajian lainnya, maka dalam waktu dekat kami dari DPD KNPI Bangka Belitung akan menggelarkan Kajian dan Seminar Pertambangan Timah di Bangka Belitung, sehingga menghasilkan sumbangsih ide, saran, gagasan, pemikiran tentang pertambangan timah atas Pimpinan Putra Daerah dimasa yang akan datang,”tuturnya

Zamzami,S.Sos

Share :

Baca Juga

Berita

Peringati Hari KORPRI Ke-51, Bupati Bateng Ajak ASN Tingkatkan Integritas Solidaritas

Bangka Belitung

Gotong Royong Melestarikan Satwa, PT Timah Bersama Alobi Foundation Rehabilitasi Ratusan Satwa

Bangka Belitung

Bupati Bangka Tengah Hadiri Kegiatan Klaster Bawang Merah Bangka Tengah

Bangka Belitung

Bupati Algafry Hadiri Safari Jumat di Masjid Nurul Fallah

Bangka Belitung

Pastikan Bantuan Agar Tepat Sasaran, Ketua Komisi IV Marsidi H Satar : Asas Manfaat Untuk Kepentingan Umat

Bangka Belitung

Menangkan Erzaldi Rosman – Yuri Kemal, Partai Gelora Siap Panaskan Mesin Partai Hingga Jaringan Terluar

Berita

Dorong Kemandirian Ekonomi, Pertamina Siap Bangun 1.000 Pertashop di Lingkungan Pesantren

Bangka Belitung

Pj Sekda Fery Buka Sosialisasi Stranas Bham Kemenkumham Babel