PANGKALPINANG, SEPUTARINDONESIA.Id- Meningkatnya angka pengangguran di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung semakin menjadi-jadi setelah dua rekening perusahaan pabrik sawit milik Thamron alias Aon di bekukan Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
Dari kedua perusahaan itu saja, ada kurang lebih sekitar 665 orang atau pekerja yang harus diberhentikan atau dilakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Untuk menuntaskan persoalan itu, dikatakan Gubernur Babel, Safrizal, jika pemerintah Provinsi Bangka Belitung akan berupaya kembali membuka pabrik tersebut agar karyawan bisa tetap bekerja.
“Kita usahakan pabrik akan tetap buka, Kalo terpaksa tutup juga, maka pesangon akan digunakan buat bisnis,” katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp, Minggu (02/6/2024).
Ia juga berharap agar peran jurnalis juga mampu membantu pemerintah dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat secara baik dan objektif.
“Jurnalis juga berperan dalam membentuk optimisme masyarakat,” ungkapnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kepulauan Bangka Belitung pada Februari 2023 sebesar 3,85 persen atau berada di posisi nomor 14 terendah secara Nasional dan terendah no 2 se-Sumatera.
“Kebijakan kita yakni dengan mendorong ekonomi biru hijau sudah benar dan akan terus kita giatkan, sambil mendorong agar sektor tambang legal maksimum berproduksi. Demikian pula UMKM terus akan kita dorong bersama semua pihak,” tegasnya.
Ia tak menampik, bahwa sektor tambang yang merupakan sektor unggulan yang sudah dilakukan ratusan tahun ini, begitu sangat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung.
“Meskipun sektor pengolahan ekspor-impor timah tertekan, namun dari aspek ekonomi pertanian dan kelautan kita mengalami peningkatan persentase , dan terbesar pada penduduk yang bekerja adalah Pertanian (3,37 persen poin),” terangnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Adet Mastur saat dikonfirmasi terkait upaya Pj Gubernur kembali mengaktifkan perusahaan milik Aon tersebut, ia pun mendukung.
“InsyaAllah itu solusi yang baik untuk menyelamatkan masyarakat,” imbuhnya. (Renaldi).