SEPUTARINDONESIA.ID– Upaya mewujudkan pertanian berkelanjutan (sustainable) khususnya pada tanaman lada yang merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor di Kabupaten Bangka Tengah. Pada Tahun Anggaran 2023 ini Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mendapatkan alokasi kegiatan Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) Tanaman lada seluas 50 Ha dari Satker (Satuan Kerja) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan ini juga bekerja sama dengan UPTD Balai Proteksi Tanaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai Pemandu Lapang selama kegiatan berlangsung.
PPHT atau Penerapan Pengendalian Hama Terpadu merupakan penerapan dari upaya pengendalian populasi atau tingkat serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dengan menggunakan satu atau lebih dari berbagai teknik pengendalian yang dikembangkan dalam suatu kesatuan untuk mencegah timbulnya kerugian secara ekonomis dan kerusakan lingkungan hidup.
Adapun tujuan dari kegiatan PPHT ini adalah membantu / mendorong pekebun untuk menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) di kebunnya sendiri dan mampu memperbanyak bahan pengendali OPT yang ramah lingkungan secara mandiri dan berkelanjutan.
Output kegiatan PPHT tanaman lada yaitu terlaksananya PHT pada lahan perkebunan lada seluas 50 hektar yang dilaksanakan oleh Gapoktan Latih Asri Desa Sungkap Kecamatan Simpang Katis seluas 25 hektar dengan peserta 25 orang pekebun dan Gapoktan Mustika Jaya Desa Pinang Sebatang Kecamatan Simpang Katis seluas 25 hektar dengan peserta 25 orang pekebun.
Kegiatan ini dilakukan sebanyak 5 (lima) kali pertemuan pada masing – masing Gapoktan dengan tingkat kehadiran peserta diatas 95% yang telah dilaksanakan dari tanggal 24 Mei 2023 s.d. 26 Juli 2023. Pertemuan pertama merupakan tahapan Sosialisasi oleh Dinas terkait kepada peserta PPHT tanaman lada, Pemdes, Koordinator BPP dan PPL. Pada pertemuan kedua peserta PPHT melakukan pengamatan dan identifikasi masalah di kebun lada, kemudian menganalisa, membahas dan memaparkan hasil pengamatan dan identifikasi OPT di lapangan.
Pada pertemuan ketiga dilakukan praktek pembuatan Metabolit Sekunder jamur trichoderma dan Metabolit Sekunder bakteri bacillus. Praktek pembuatan Metabolit Sekunder dilakukan sebanyak 25 liter MS bakteri dan 25 liter MS jamur. Pada pertemuan keempat dilakukan praktek aplikasi Metabolit Sekunder jamur dan bakteri yang telah dibuat sebelumnya. Selain Itu melakukan monitoring hasil penerapan PHT yang telah diterapkan di kebun peserta kegiatan PPHT.
Pertemuan terakhir (kelima) adalah Field Day. Field day /temu lapang merupakan kegiatan dengan pekebun dan pihak / Instansi terkait yang tidak mengikuti kegiatan PPHT tanaman lada dengan tujuan informasi baru yang didapat selama pelaksanaan PPHT dapat disampaikan kepada para petani lainya yang belum berkesempatan menjadi peserta. Pada kegiatan field day, perwakilan peserta PPHT tanaman lada menunjukkan hasil praktek pembuatan metabolit sekunder bakteri dan jamur serta menjelaskan apa saja kegiatan yang telah dilakukan selama pelaksanaan kegiatan PPHT tanaman lada serta penutupan kegiatan oleh Ibu Dr. Dian Akabrini, S.Si, M.Si selaku Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka Tengah.
(Dr. Dian Akbarini, S.Si, M.Si)