Home / Bangka Belitung / Berita / Nasional / Sosial

Senin, 26 September 2022 - 13:14 WIB

Dato’ Sri Ramli Sutanegara dan Datuk Marwan al-Ja’fari Hadiri Dialog Utara Ke-16 Di Malaysia

MALAYSIA, SEPUTARINDONESIA- Dua Tokoh Masyarakat kepulauan Bangka Belitung yakni Dato’ Sri Ramli Sutanegara dan Datuk Marwan al-Ja’fari, hadiri memenuhi undangan Gabungan Perkumpulan Penulis Nasional (GAPENA) malaysia dalam Dialog Utara ke-16 di Ipoh Perak, Malaysia, Jum’at (23/09/2022).

Dialog Utara merupakan pertemuan periodik dua tahunan yang diinisiasi Gabungan Perkumpulan Penulis Nasional Malaysia (Gapena) dan penulis-penulis Sumatera Utara.

Dialog Utara melibatkan penulis-penulis Malaysia bagian utara (Perlis, Kedah, Pulau Pinang, Perak), Thailand selatan (Pattani, Yala, Narathiwat), dan Sumatera bagian utara (Aceh, Sumut).

Dato’ Sri Sutanegar mengatakakn, kehadiran dua tokoh tersebut tak lepas dari hubungan baik yang terjalin antara keduanya dengan tokoh-tokoh di Malaysia.

“Di sisi lain, ada gagasan dari kita untuk mengadakan dialog serupa di KBB dengan istilah Dialog Selatan,” Umar Dato’ Seri Ramli Sutanegara.

Semetara itu, Datuk Marwan al-Ja’fari yang juga merupakan Sekretaris DPRD Provinsi Bangladesh Belitung  yang belakangan ini tampak bersemangat menggeluti dunia tulis menulis menambahkan jika dialog selatan in melibatkan penulis dari Malaysia selatan (Negeri Sembilan, Selangor, Malaka, Johor), Singapura, dan Indonesia (Kepri, Riau, Sumbagsel, termasuk KBB).

“Insya Allah, akan kita upayakan bisa terlaksana di Bangka Belitung, agar semangat menulis di Negeri Serumpun Sebalai ini semakin meningkat dan semarak,” kata Dato’ Ramli yang telah menulis puluhan judul buku.

Dialog Utara sendiri, pada putaran kali ini mengangkat tema “Kelestarian Alam dalam Bahasa, Sastra, dan Budaya”.

Sehubungan dengan itu, Datuk Marwan mengungkapkan bahwa antara Negara Bagian Perak tempat berlangsungnya acara, dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ada banyak kesamaan di samping ada banyak pula perbedaan.

“Diantara persamaannya, sama-sama daerah penghasil timah terbesar di negara masing-masing,” katanya.

Konsekuensi penambangan timah terhadap alam tentu tak perlu dijelaskan lagi, bagaimana rupa wajahnya. Hanya saja, di Perak penambangan timah sudah tak terlihat lagi, berbanding terbalik dengan KBB.

Kesamaan yang lain, keduanya lekat dengan istilah Ridhwan. Di Negara bagian Perak, istilah Ridhuan (dalam bahasa Malaysianya, Rizhuan) dipakai untuk julukan resmi negara Perak Negeri Darul Rizhuan.

“Sementara di KBB, Ridhuan saat ini adalah nama Pj Gubernur”, kata Datuk Marwan sambil tersenyum.

Istilah Ridhwan (atau Rizhuan di Malaysia), merupakan nama yang mengandung harapan, agar pemilik nama mendapatkan keridhoan dari Allah SWT.

“Jika diridhoi Allah SWT, Negara Bagian Perak Darul Rizhuan akan tampak terasa keasrian dan kelestarian alam sekitarnya. Di sisi lain, jika Allah SWT meridhoi Pj Gubernur KBB Ridwan Jamaluddin, Insya Allah akan relatif mudah bagi Pj Gubernur membawa lingkungan alam KBB yang sudah rusak menjadi baik dan lebih baik daripada masa-masa sebelumnya, termasuk dengan melibatkan peran serta sastrawan, penulis, dan budayawan di Bangka Belitung,” kata Datuk Marwan.

Penulis : Marwan

Editor : Renaldi

Share :

Baca Juga

Bangka Belitung

Ada Anggota DPR Bermain dan Nanya Proyek? Ini Kata Guru besar Ilmu Politik dan Sosial UBB

Bangka Belitung

Pj Gubernur Kep. Babel Terima Penghargaan Upakarya Wanua Nugraha 2022

Berita

Peringatan HPN 2022, Kapolres Bangka: Insan Pers di Kabupaten Bangka Menjadi Pers Yang Kredibel dan Profesional

Bangka Belitung

Yuk, Simak Tips Usaha Laundry Dimasa Pandemi Dari Owner Aisyah Laundry Rumahan

Berita

Sekda dan Forkopimda Kep. Babel Jemput Kedatangan Pangdam II Sriwijaya

Bangka Belitung

MoU Pemprov Babel dengan UPI, Bentuk _Support_ Gubernur Erzaldi terhadap Pendidikan

Berita

Corona Mulai Melandai, M. Amin Wakil Ketua Ingatkan Warga Tetap Prokes

Bangka Belitung

Dongkrak Ekonomi, Pansus Pengelolaan Kawasan Hutan DPRD Babel Konsultasi Ke DLHK DIY