PANGKALPINANG, SEPUTARINDONESIA- Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, Irjen Pol Hendro Pandowo, memimpin apel deklarasi pembubaran geng motor yang berlangsung di halaman Mapolda pada Rabu (05/02/25) pagi.
Dalam deklarasi ini, para pelajar yang sebelumnya tergabung dalam kelompok geng motor secara resmi menyatakan pembubaran dan menyerahkan atribut mereka untuk dimusnahkan bersama.
Kapolda Bangka Belitung menegaskan bahwa deklarasi ini merupakan wujud keseriusan dalam memberantas geng motor yang telah meresahkan masyarakat.
Menurut Hendro, keberadaan geng motor yang didominasi oleh para pelajar kerap terlibat dalam berbagai aksi negatif, seperti tindak kekerasan, perusakan fasilitas umum, hingga tindakan kriminal berat.
“Sebagian besar anggotanya adalah pelajar, yang sebenarnya merupakan Generasi Emas 2045 yang harus kita jaga, dididik, dan diarahkan agar menjadi penerus bangsa yang berkualitas,” ujar Kapolda.
“Oleh karena itu, setiap instansi harus memiliki metode tersendiri untuk melindungi dan menyelamatkan generasi muda dari pengaruh geng motor,” tambahnya.
Perwira tinggi Polri ini juga menjelaskan bahwa Polda Bangka Belitung telah menyusun strategi khusus dalam menangani geng motor.
Beberapa langkah yang telah diterapkan meliputi edukasi mengenai bahaya geng motor, meminta dukungan Forkopimda, menerbitkan surat penolakan geng motor, menegakkan hukum, memasang spanduk sosialisasi, serta menghapus coretan dan menggelar deklarasi penolakan serta pembubaran geng motor.
Hendro juga menegaskan kesiapan Polda Babel untuk memaparkan konsep tersebut jika diperlukan, agar daerah lain juga terbebas dari geng motor.
“Langkah ini sudah kami jalankan selama satu bulan terakhir dan akan terus kami sosialisasikan hingga ke tingkat Polres. Kami berkomitmen menjadikan Bangka Belitung bebas dari geng motor,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kapolda mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung upaya pemberantasan geng motor di wilayah Bangka Belitung.
“Kita harus bersama-sama menjaga mereka, karena masa depan bangsa ada di tangan mereka. Mereka bukan lagi anggota geng motor, melainkan anak-anak kita yang perlu dibimbing, dilindungi, dan diarahkan agar memiliki masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. (Maulana).