BANGKA BELITUNG, SEPUTARINDONESIA– Bangka Belitung merupakan daerah dengan kepemilikikan jenis durian local yang beragam dan memiliki keunggulan dalam hal rasanya, saat ini perluasan areal perkebunan durian terus bertambah baik oleh Pemerintah melalui kelompok-kelompok tani maupun swadaya petani dan pihak swasta.
Foto: Potensi bibit durian siap tanam dengan ketinggian 25 cm dari batas sambungan antara batang bawah dan batang atasnya dan proses sertifikasi oleh balai BPSB.
Meskipun dilabel dengan harga yang tinggi namun tidak mengurangi permintaan dan bagi para pehobi durian hal ini menjadikan daya Tarik tersendiri. bagi konsumen untuk mengetahui lebih jauh lagi akan keunikan rasa yang dimiliki durian local bangka Belitung ini.
Foto: Morfologi Pohon Induk & produksi Namlung contoh kondisi tanaman dengan tumbuh di lahan datar
Durian local Bangka Belitung dipetik dari pohonnya saat sudah jatuh dari pohon nya langsung sehingga terciptanya taste tersendiri selain itu mineral-mineral pada tanah ikut mempengaruhi dari citra rasa durian local ini, daerah awal pengembangan berawal dari kaupaten bangka barat kemudian menyebar ke seluruh kabupaten/kota bahkan ke daerah luar pun sudah dikembangan yaitu provinsi jawa timur dan saat ini sudah ada 1 varietas telah di daftarkan dinamakan Durian Namlung dan dalam proses menyusul yaitu jenis durian local klamunot selain jenis ini masih terdapat pula jenis lainnya yang tersebar di beberapa kabupaten bahkan setiap kabupaten memiliki jenis masing-masing yang menjadi unggulannya.
Foto: Tampilan buah durian Namlung jatuh dari pohon tanpa proses pemeraman (matang alami)
Sumber bibit telah dikembangkan oleh penangkar-penangkar di kabupaten bangka barat sehingga tidak menjadi kendala lagi dalam hal produksi benih.
Foto: Daging buah durian Namlung
Saat ini ada 274 pohon sebagai calon pohon induk Namlung dari 18 orang kepemilikannya yang tersebar di dua kabupaten yaitu bangka barat dan bangka tengah,dukungan dari pemerintah provinsi Kep, Bangka Belitung sudah tidak diragukan lagi bagi petani durian dan pengembangan kelembagaan menjadi factor pendukung guna memperoleh bantuan dari pihak pemerintah sedangkan untuk jenis durian klamunot ada 59 pohon calon indukan, jika dilihat dari sebaran calon pohon induk pengembangan secara swadaya juga susah sangat memungkinkan sebab bibit menjadi sarana yang penting dalam pengembangan durian di bangka Belitung ini.
Foto: Daging buah durian Namlung kualitas super
Durian di bangka Belitung saat ini dalam satu tahun bisa berbunga hingga dua kali tergantung pada kondisi dan factor cuaca, saat musim kemarau lebih dari tiga bulan biasanya rata-rata tanaman durian akan terpicu pembungaannya sehingga bisa dijumpai waktu panen dua kali pula dalam se-Tahun.
Hal ini tentunya perlu sentuhan teknologi untuk menjaga kestabilan produksi utamanya saat musim dengan curah hujan tinggi beberapa perlakuan yang dapat diaplikasikan pada tanaman durian dengan tujuan memicu pembungaannya, dengan harga jual yang tinggi tentunya ini merupakan peluang dan tidak hanya saja peluang pada buah nya namun di lima tahun akan dating tentunya bibit menjadi prosfek menjanjikan juga untuk ditekuni para pengkar bibit dan pekebun durian.
Umumnya durian local ini dapat tumbuh dengan subur di bawah kaki bukit dengan masih adanya hutan di sekitarnya,durian dengan kondisi ini memiliki rasa buah yang lebih enak jika dibandingkan di lahan-lahan bukan dipinggir bukit, durian local ini berasal dari pohon tetua-tetua yang terdapat di desa – desa yang tersebar di bangka Belitung. Tentunya belum semua jenis durian teridentifikasi artinya masih ada potensi local yang belum terekspos jadi perlu di gali lagi informasi di desa melalui pemilik pohon durian local lainnya yang tidak kalah kualitas rasa buahnya.
Pohon durian mulai banyak tertebang Ketika perluasan areal perkebunan terutama kelapa sawit dan selain itu pula kebutuhan akan kayu sebagai sumber bahan baku rumahan seperti papan dan lain sebagainya dan dlu tidak diimbangi dengan peremajaan sehingga sudah ada beberapa jenis yang punah tidak terselamatkan.
Penulis: Irman
Mahasiswa Magister Ilmu Pertanian Universitas Bangka Belitung
