BANGKA TENGAH, SEPUTARINDONESIA.Id- Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah melalui Dinas Perumahan dan Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) kembali melakukan sosialisasi kepada masyarakat desa Batu Belubang terkait pentingnya penyadaran publik pencegahan tumbuh dan berkembangnya permukiman kumuh, Selasa (25/6/2024) yang digelar di Hotel Soll Marina.
Kepala dinas Perkimhub kabupaten Bangka Tengah, Vani Hendra Saputra mengatakan, sosialisasi ini digelar guna memberitahukan kepada masyarakat akan pentingnya penyadaran publik, yang dimana kaitannya dengan kesehatan lingkungan, rumah, dan cara penanganan rumah yang layak dan baik yang harus di tempati.
“Kita juga berkolaborasi dengan beberapa OPD, baik itu Dinkes, dinas Sosial, dan dinas lingkungan hidup, yang dimana kita berupaya memperbaiki lingkungan di Desa Batu Belubang, dan kegiatan ini merupakan salah satu persyaratan untuk kita sampaikan usulan ini ke pusat, sehingga program ini terlihat oleh pusat bahwa kita sudah mempersiapkan dengan baik dan matang,” ujarnya.
Ia juga berharap, program sosialisasi penataan kawasan kumuh ini juga bisa berjalan seperti yang akan dilaksanakan di desa kurau dan kurau barat Tahun ini.
“Kita sudah mempersiapkan baik itu lahan, dan saya sudah berkoordinasi dengan pihak desa untuk mempersiapkan lokasi lahan yang strategis yang memang betul-betul cukup dan layak untuk ditempati oleh masyarakat,” ungkapnya.
Dia menyatakan, untuk data awal yang sudah masuk yakni kurang lebih hampir 90, akan tetapi penentuannya berdasarkan Penetapan dari BPPW yang masuk dalam kawasan kumuh.
Lebih lanjut, ia mengatakan adapun kawasan kumuh itu terdiri dari kurang lebih 7 indikator, Antara lain yakni kondisi rumah kedua air bersih ketiga adalah persampahan keempat adalah jalan ke kelima adalah sanitasi terus ke enam harus ada namanya alat pemadam.
“Dari pihak desa sudah mensosialisasikan sejak tahun 2023 lalu, sehingga tidak ada namanya pembangunan lagi ataupun permukiman yang bertambah sehingga sampai dengan saat ini nanti kita fikskan Berapa jumlah unit yang sehingga kami akan bawa untuk dapat diusulkan ke kementerian PUPR,” jelasnya.
Adapun terkait biaya pembangunan ini dijelaskan Vani, bahwa masyarakat tidak akan mengeluarkan uang lagi, dan terkait lokasi kemarin itu ada setelah dilakukan survey.
“Ada 3 lokasi yang diajukan oleh pihak desa, nanti tim akan survei sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan lokasi sehingga nanti harus dilakukan namanya Apresull seluruh tahapan dulu sehingga pembebasan lahan nanti prosesnya juga kami akan didampingi oleh kawan-kawan ataupun dari Kejaksaan,” tambahnya.
Dijelaskannya, untuk di Bangka Tengah sendiri itu ada tiga lokasi yang akan dibangun, pertama itu di desa kurau timur dan kurau Barat kedua Batu belubang dan ketiga disungaiselan.
“Kurang lebih luasnya hampir kalau tidak salah hampir 20 hektar yang harus dilakukan penataan tapi kita sudah melakukan sosialisasi ini sejak Tahun 2022, akhirnya kita sudah mulai persiapan dengan bertahap untuk mengurangi kawasan kumuh itu Dan berharap kalau kurau ini sudah selesai dilaksanakan untuk penataan kawasan kumuh. Alhamdulillah sudah berkurang kurang lebih hampir 50%,” imbuhnya.
Sementara itu, kepala kejaksaan negeri kabupaten Bangka Tengah yang diwakili kasi Pidum, DR. Agung Dhedy Dwi Handes mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan berjalan dengan baik karena ini program unggulan.
“Sosialisasi ini upaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, dan harus dipahami bersama bahwa kehidupan ini membutuhkan kehidupan yang sehat dan harus ditunjang dengan pendidikan dan juga ditunjang dengan lingkungan,” harapnya.(Renaldi).