PANGKALPINANG, SEPUTARINDONESIA.Id- Forum Daerah Aliran Sungai (ForDAS) Bangka Belitung (Babel) menyampaikan apresiasinya dan mendukung apa yang dilakukan Kejaksaan Agung dalam membasmi para mafia tambang di Bangka Belitung.
Hal itu diungkapkan langsung oleh ketua Forum DAS Babel, Fadillah Sabri yang juga dihadiri Ketua I, Sekretaris dan para Ketua-Ketua Bidang ForDAS pada saat konferensi Pers yang di gelar di Warkop Papa Pangkalpinang, Minggu (10/03) di hadapan para awak media.
“Kami Forum DAS Bangka Belitung ingin membuat semacam rekomendasi bahwasanya pertama, kami mendukung upaya aparat penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan Agung dalam menegakan hukum terhadap pelanggaran atau kejahatan pertambangan di Bangka Belitung yang menurut analisis ahli lingkungan kerugian nya mencapai ratusan triliun,” ungkapnya.
Ia pun berharap, agar pelaku kejahatan lingkungan ini bisa mendapatkan hukuman yang bisa membuat efek jera kepada para pelaku-pelaku lainnya.
“Dan kami berharap tindakan ini sampai kepada persidangan dan membuat efek Jera bagi mereka-mereka yang telah melakukan kejahatan lingkungan itu. Oleh karena itu kami juga berharap kepada pemerintah daerah baik itu eksekutif dan legislatif dan kepada tokoh tokoh masyarakat dan tokoh politik untuk mengambil momentum ini, karena momentum yang sangat baik ini bisa juga untuk melakukan kajian ulang tata kelola pertambangan di Bangka Belitung, harapnya.
Ia mengungkapkan, jika sejak tahun 2018 dirinya sudah melakukan diskusi berkali-kali dengan Dirut PT Timah yang sudah silig berganti dan sebagainya.
“Ini momentum terbaik untuk melakukan penataan pertambangan di Bangka Belitung dan juga penataan lingkungan. Kerusakan itu tidak bisa kita bayar dengan hanya sekedar anggaran 100-200 Triliun, karena kerusakan lingkungan itu berkesinambungan, kalau tidak kita lakukan upaya-upaya penataan,” jelasnya.
Menurut Fadillah, jikalau ada yang mengatakan kerusakan itu minim, itu artinya yang menyebutkan itu tidak paham data.
“Menurut data yang dimiliki oleh DLHK dan BPDASH ada lebih 167.000 hektar lahan kritis dan itu cenderung bertambah, karena upaya untuk melakukan konservasi lahan itu sangat minim. Coba kita lihat, memang upaya penanaman sejuta pohon itu apa langsung tumbuh,” sebutnya.
“Saya juga meminta kepada kalangan akademisi dan kawan-kawan saya yang ada di kampus Ayo bersuara, sebab banyaknya kejahatan bukan karena hebatnya orang-orang jahat tapi kena diam orang yang cerdik pandai, oleh karena itu saya menghimbau kawan-kawan saya di semua kampus yang ada di Bangka Belitung ini hendaknya mereka berani untuk bersuara paling tidak melakukan upaya-upaya secara kajian yang ilmiah untuk membantu pemerintah,” harapnya.
“Sebagai Gubernur saya minta Bapak PJ Gubernur mampu untuk mengajak kawan-kawan di pemerintahan baik itu dia legislatif maupun eksekutif dan juga yang lainnya, untuk apa ? untuk membuat tata kelola ini lebih baik, karena kita berharap siapa? kalau bukan pemimpin kita sekarang ini,” pintanya. (Renaldi).