Home / Bangka Belitung / Berita

Kamis, 19 Agustus 2021 - 10:33 WIB

Tiga Tahun Beroprasi Tambak Udang di Bangka Tidak Mengantongi Ijin

SEPUTARINDONESIA.ID | BANGKA— Berawal dari laporan warga terkait adanya penutupan aliran sungai DAS pantai dan penebangan hutan mangrove bakau yang dilakukan oleh oknum pengusaha tempat wisata cemara emas dikawasan wisata hutan cemara didesa rebo, kecamatan merawang Kabupaten Bangka.

Rombongan Penegak hukum (GAKKUM–DLHK) dan tim anggota Polisi Hutan (POLHUT) Provinsi Bangka-belitung (Babel) mendatangi lokasi kawasan wisata yang ada dilahan familiar dalam ijin studi dibidang jasa lingkugan (Jasling)
Jum’at, (13/8).

Fuad (43) yang merupakan pengurus sekaligus penanggung jawab kawasan wisata tersebut , membantah telah menutup aliran sungai yang alirannya untuk sirkulasi keluar masuknya air laut ke kawasan wisata, dan dari kawasan wisata ke laut, di karena kan sirkulasi air laut sangat dibutuhkan, selain untuk menghidupkan pohon bakau, juga dikarenakan sudah menebarkan bibit-bibit ikan baru.

Fuad juga membenarkan telah melakukan penebangan beberapa pohon bakau, dikarenakan pohon-pohon bakau yang ditebang memang sudah terlebih dahulu mati.

Saat ditanya alasan kenapa pohon-pohon bakau yang sudah mati itu di tebang, ia menjawab itu dikarenakan sudah tidak sedap lagi dipandang mata, dan akan ditanam kembali dengan bibit pohon bakau yang baru, karena untuk mempercantik kembali tempat wisata yang dia kelola.

”Aliran sungai ini tidak kami tutup habis, tapi kami perkecil, alirannya dengan cara, kami pasang aliran dengan pipa-pipa, selain untuk keluar masuk sirkulasi air laut tetap berjalan, kami juga telah menebarkan bibit-bibit ikan baru, dan kami sangat butuh keluar-masuknya air laut, seperti yang bapak-bapak lihat,”Jelas Fuad dilokasi sambil menunjuk aliran pipa keluar masuk itu berada.

”Nah, terkait bakau yang ditebang, ini Benar. Seperti yang bapak-bapak lihat, pohon-pohon bakau yang kami tebang ini, pohon yang sudah mati, bukan pohon bakau yang masih hidup. Yang mati kami tebang, setelah itu akan kami tanam kembali dengan bibit-bibit bakau yang baru, guna mempercantik lagi kawasan wisata ini,” Ujar Fuad.

Seperti dikatakan oleh salah satu warga setempat (DT) sebelum matinya pohon-pohon bakau disekitar tempat kawasan wisata ini, kurang lebih tiga bulan yang lalu, ikan-ikan dan ekosistem laut yang ada di sini mati bergelimpangan mengapung diatas air.
Kawasan yang bakaunya mati ini pernah di aliri limbah tambak udang yang beraktivitas disamping lokasi wisata ini sebelum ditutup aliran nya oleh pengusaha tambak udang itu sendiri dan dialihkan dengan cara membuat aliran sungai yang baru untuk membuang langsung limbahnya kelaut,ujarnya .

Sementara itu , Rewi Sukandri, selaku Kepala Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi BangkaBelitung mengatakan, setelah temuan ini akan menyelidiki secepatnya dan akan memanggil kedua belah pihak ,di duga matinya bakau-bakau ini, kemungkinan karena bekas pembuangan limbah tambak udang yang pernah mengalir ke sini atau bisa saja akibat tidak lancarnya aliran sirkulasi keluar masuknya air laut kesini.

”Setelah temuan ini akan kami diselidiki secepatnya, dan akan memanggil kedua pihak, pihak tambak dan pihak pengelola wisata, dan saya menduga matinya bakau-bakau ini, kemungkinan akibat pernah adanya pembuangan limbah tambak udang yang pernah mengalir ke aliran ini, tetapi bisa juga disebabkan tidak lancarnya aliran sirkulasi keluarnya air laut yang mengalir ke pohon-pohon bakau ini,” Kata Rewi. (13/8/2021).

Kepala Desa Rebo Pendi , saat di komfirmasi terkait adanya aktivitas tambak udang yang diduga terlihat berada di kawasan DAS pantai dan berada di kawasan hutan lindung melalui Via Whatsapp mengatakan, untuk lebih jelasnya agar bisa menghubungi langsung pengawas tambak udang PT. PANORAMA LINTAS TIMUR

” Untuk lebih jelas, hubungi pengawasnya,” tulis pendi. Sabtu, (14/8/2021).

Marwan, selaku kepala dinas lingkungan hidup provinsi Bangka-belitung saat diminta kejelasan lewat sambungan telepon seluler terkait perijinan aktivitas tambak udang yang sudah berjalan hampir tiga tahun, Mengatakan. Kalau ijin oprasional tambak udang PT. PANORAMA LINTAS TIMUR sedang dalam proses.
Memang aktivitas tambak udang sudah berjalan hampir tiga tahun, masalah perijinan nya sedang dalam proses, dan untuk lebih jelasnya proses kejelasan perijinannya agar menanyakan ke Bapak Mega atau Bapak Abdul Hadi, dan untuk no teleponnya, saya tidak ada no nya,”
Kata Marwan.

Marwan mengatakan, matinya ikan-ikan dan ekosistem laut bukan disebabkan oleh limbah tambak udang, karena hasil uji lap, dari sample yang pernah diambil tidak mengandung racun, dan matinya ikan dan ekosistem laut disebabkan ditutupnya saluran sirkulasi sungai keluar-masuknya air laut, yang menyebabkan karena kekurangan oksigen.

Tomi Tito dikonfirmasi terkait perizinannya mengatakan, kalau ijin dari tambak berproses walau sudah tiga tahun berjalan, limbah tambak udang di buang di aliran sungai yang alirannya itu mengalir langsung ke laut, di karenakan hanya itu aliran sungai yang ada yang mereka buat.

Tomi Tito juga menjelaskan, usaha tambak udang mereka ini sudah berjalan sejak dari tahun 80-an, dan menjelaskan, kalau pengurusan perijinan tata ruang dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten, dan untuk pengurusan perijinan lingkungan di keluarkan oleh Pemerintah Provinsi bangka Belitung.

“Untuk semua pengurusan perijinan melewati perijinan (OSS)
Perizinan Online Single Submission yang Perizinannya diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama Menteri, pimpinan lembaga, Gubernur, atau Bupati melalui sistem elektronik yang terintegrasi
dan masalah ini sedang di bahas, juga sampai saat ini sedang menunggu intruksi dan arahan dari instansi terkait, ujarnya.
(Abie).

Share :

Baca Juga

Bangka Belitung

Bupati Algafry Buka Pelatihan Paskibraka Kabupaten Bangka Tengah 2023

Bangka Belitung

Yusderahman Legislator Gerindra Sampaikan Pentingnya Pembangunan Ketahanan Dan Kesejahteraan Keluarga

Bangka Belitung

Dato’ Sri Ramli Sutanegara dan Datuk Marwan al-Ja’fari Hadiri Dialog Utara Ke-16 Di Malaysia

Bangka Belitung

Pusat Studi dan Kajian Kejaksaan (PUSAKA) FH UBB Resmi di Perkenalkan

Bangka Belitung

Tingkatkan Kreativitas Siswa/Siswi se-Babel Lewat Student Gearnation 2022

Bangka Belitung

Bupati Algafry Buka Kegiatan Pasar Sembako Murah

Bangka Belitung

SKO M. Noer Berhasil Menjadi Juara di Ajang Sepak Bola Babel Sport Game

Berita

Lebih dari 2000 Masyarakat Pangkalpinang Ikuti Jalan Sehat di Hari Jadi BUMN